Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Presiden ke-7, Joko Widodo, mengaku bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri acara pernikahan anak politikus Partai Golkar, Akbar Tandjung, Sekar Tandjung, yang digelar di Jakarta Convention Center pada Minggu, 12 Januari 2025. Jokowi membantah ada pembicaraan soal politik saat bertemu dengan Prabowo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan editor: Mendiktisaintek Berniat Batasi Pembangunan Fakultas Kedokteran
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Iya (bertemu Prabowo). Perbincangan mantenan (pernikahan). Pernikahan Mbak Sekar. (Apa bicara politik?) Enggak. Di keramaian ya bicara mengenai mantenan (pernikahan)," jawab Jokowi menanggapi pertanyaan para awak media yang menemuinya di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Senin, 13 Januari 2025.
Saat ditanya tentang rencana Prabowo ke Solo, Jokowi meminta agar pertanyaan itu ditanyakan langsung ke Prabowo. "Ya tanyakan ke beliau, kok tanyakan ke saya?" ucap ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu.
Prabowo dikabarkan akan meresmikan sejumlah proyek pembangunan yang dilaksanakan di sejumlah wilayah di Solo Raya. Salah satunya proyek pembangunan Bendungan Jlantah di wilayah Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Proyek tersebut sempat ditinjau oleh Gibran pada akhir Desember 2024. Namun untuk jadwal peresmian proyek oleh Presiden Prabowo hingga belum mendapatkan kepastian.
Bendungan Jlantah yang berkapasitas tampung 10,97 juta meter kubik dengan luas genangan 50,45 hektare itu diproyeksikan menjadi salah satu pendukung program ketahanan pangan nasional dari sisi irigasi dan ketahanan energi dari manfaat energi listrik yang dihasilkan.
Selain Prabowo, Jokowi mengatakan juga sempat bertemu dengan sejumlah mantan menteri di era pemerintahannya. "Ya kebetulan di mantenan Mbak Sekar bertemu banyak. Di mantenan yang lain juga sama," katanya.
Saat dimintai komentarnya seputar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto yang hari ini memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jokowi memilih tidak berkomentar. Ia menyebut pemanggilan Hasto oleh KPK sebagai proses hukum biasa.
"Nggak ada komentar. itu kan proses hukum biasa," tutur dia.