Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan kota-kota di Indonesia perlu memiliki perencanaan dan strategi besar. Ia menyinggung keberlanjutan pemimpin dalam mencapai target itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi menyampaikan ini saat memberi sambutan di acara Musyawarah Nasional Luar Biasa Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Kota Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 15 Desember 2023. Munaslub APEKSI dihadiri 60 penjabat wali kota dan 37 wali kota definitif, termasuk Wali Kota Bogor Bima Arya selaku Ketua Dewan Pengurus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Jokowi mengatakan kota-kota di Indonesia tidak ada yang spesifik memiliki kekuatan dan diferensiasi dibanding satu sama lain. Mestinya tiap kota punya perbedaan.
"Saya titip desain arsitektur kota itu semua kota harus memiliki. Tetapi lebih detail lagi, harus ada detail, engineeringnya sehingga jelas ini kota ini nanti 2050 akan menjadi kota apa, karena sebetulnya keunggulan-keunggulan kuat itu akan nanti memunculkan karaktr kota itu dibawa ke mana," katanya Jumat 15 Desember 2023.
Eks Gubernur DKI Jakarta mencontohkan diferensiasi kota bisa dilakukan seperti Ambon yang kuat dengan sektor perikanan, Lampung dengan nanas atau pisang, dan Tomohon di Manado dengan kekayaan bunganya. Namin menurut Jokowi, hal itu harus didesign sejak awal dengan konsisten dari setiap kepemimpinan.
"Dari setiap kepemimpinan tidak gonta-ganti program, gonta-ganti acara, kayak pompa bensin kita nanti. Dari nol terus, dari TK sudah sampai SMA balik lagi ke TK sudah sampai SMP kembali lagi ke SD, karena kita tidak memiliki perencanaan kota yang detail," kata Jokowi.
Pernyataan ini kerap digaungkan Jokowi dalam berbagai kesempatan. Dia selalu menekankan keberlanjutan program pemerintahan untuk mencapai tujuan Indonesia Emas 2045.
Jokowi sering menyatakan bahwa tiga pemilu ke depan akan sangat menentukan nasib Indonesia apakah akan menjadi negara maju atau tidak.
Presiden juga selalu menekankan agar pemimpin selanjutnya harus bisa memanfaatkan bonus demografi yang mulai dirasakan Indonesia saat ini. Hal itu, dianggap penting karena setiap bangsa biasanya hanya merasakan satu kali bonus demografi yang berpotensi mendongkrak pendapatan mereka.
Indonesia akan menggelar pemilihan umum, termasuk pemilihan presiden pada tahun depan. Kandidat Pilpres 2024 adalah pasangan calon dari Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud, dan Anies-Cak Imin.
DANIEL A. FAJRI