Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tak kecewa dengan pilihan Joko Widodo atau Jokowi yang menunjuk Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presidennya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami tidak kecewa, kalau kaget sedikit ada lah ya. Ini bukan soal Mahfud atau Ma'ruf, tapi soal bangsa dan negara," kata Grace.
Grace mengakui bahwa sejak awal partainya mendukung Mahfud MD sebagai cawapres Jokowi.
"Jokowi adalah pendobrak kebekuan tradisi politik lama yang puluhan tahun dimonopoli para ningrat politik nasional," ujar Ketua Umum PSI Grace Natalie di Sopo Del Tower, Jakarta Selatan, Sabtu, 11 Agustus 2018.
Adapun Mahfud MD dimata PSI adalah tokoh yang berpengalaman dalam memimpin, teruji secara integritas, dan merupakan salah satu tokoh agama yang bisa diterima semua kalangan.
Apalagi, Mahfud juga pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan di era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, anggota DPR, dan pernah menjadi ketua Mahkamah Konstitusi.
"Pak Mahfud ini paket komplet, saya mengenal beliau sebagai orang yang tegas dan jujur," ujar Grace.
Meski akhirnya Mahfud MD tak dipilih sebagai cawapres, Grace menegaskan PSI akan tetap mendukung Jokowi.
Nama Mahfud MD sebagai cawapres Jokowi menguat di H-1 pendaftaran calon presiden. Mahfud bahkan sudah menyiapkan segala sesuatunya termasuk mengurus surat tak terkait masalah pidana di Pengadilan Negeri Sleman, Yogyakarta.
Bahkan Mahfud berada di lokasi yang tak jauh dari pertemuan ketua umum partai koalisi dengan Jokowi di restoran Plataran, Menteng. Namun nama yang keluar dari pertemuan itu rupanya Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin.
Grace mengatakan, PSI memahami situasi pelik yang dialami Jokowi pada detik-detik terakhir pengambilan keputusan soal calon wakil presidennya.