Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menandatangani surat Keputusan Presiden tentang Hari-hari Libur. Keppres baru memuat perubahan nomenklatur 'Isa Almasih' menjadi 'Yesus Kristus'. Keppres Nomor 8 Tahun 2024 itu diteken Jokowi pada 29 Januari 2024 seperti salinan yang diunggah ke situs JDIH Kementerian Sekretariat Negara, Selasa, 30 Januari 2024. Ada 16 hari-hari libur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di antara libur tersebut: 1 Januari Tahun Baru Masehi; 1 Muharram Tahun Baru lslam Hijriah; Isra Mikraj Nabi Muhammad S.A.W.; Idul Fitri (dua hari); Idul Adha; Maulid Nabi Muhammad S.A.W.; Kelahiran Yesus Kristus; Wafat Yesus Kristus; Kebangkitan Yesus Kristus (Paskah); Kenaikan Yesus Kristus; Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka); Hari Raya Waisak; Tahun Baru Imlek; Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus; Hari Lahir Pancasila 1 Juni; dan Hari Buruh Internasional 1 Mei.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika Aparatur Sipil Negara harus bekerja karena kepentingan tugas dinas/pekerjaan diharuskan,maka berlaku ketentuan-ketentuan bekerja pada hari libur. 1 Muharram Tahun Baru lslam Hijriah; Idul Fitri (dua hari); Idul Adha, ditetapkan setiap tahun oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama.
Keputusan Presiden Nomor 251 Tahun 1967 tentang Hari-Hari Libur; Keputusan Presiden No. 148 Tahun 1968 tentang Perubahan Keputusan Presiden No. 251 Tahun 1967 tentang Hari-Hari Libur; Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 1971 tentang Hari Wafat Isa Al-Masih Dinyatakan Sebagai Hari Raya/Hari Libur; dan Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 1983 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 251 Tahun 1967 tentang Hari-Hari Libur sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 1971, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku setelah keppres baru berlaku.
Perubahan nomenklatur istilah Isa Al Masih menjadi Yesus Kristus untuk penamaan hari libur nasional atas usul Kementerian Agama. Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan ini di Jakarta, Selasa, 12 September 2024.
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki mengatakan perubahan nomenklatur Isa Al masih menjadi Yesus Kristus pada penamaan hari libur nasional itu berdasarkan usulan umat Kristen dan Katolik.
"Ini usulan dari umat Kristen dan Katolik agar nama-nama nomenklatur itu diubah menjadi bagian dari yang mereka yakini bahwa itu adalah kelahiran Yesus Kristus, wafatnya Yesus Kristus, dan kenaikan Yesus Kristus," kata Wamenag. Ia mengaku bersyukur karena usulan perubahan nomenklatur ini dapat diterima. "Kita perjuangkan dan diterima," katanya.