Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyandang disabilitas dengan keterbatasan motorik menggengam atau keterbatasan gerak jari tangan bakal lebih mudah saat bermain game. Seorang ilmuwan dari Koln International School of Design, Jerman, Dorothee Clasen menciptakan alat pengontrol jarak jauh yang dapat dioperasikan melalui lidah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada sensor kecil yang sangat sensitif di dalam alat tersebut yang menggunakan kinerja magnetik," ujar Dorothee Clasen seperti yang dikutip dari NewYork Post, Kamis 30 Juli 2020. Pengganti joystick dan mouse ini dioperasikan di dalam mulut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada sebuah transmitter yang dilapisi plastik langsung terhubung dengan bluetooth di perangkat game. Pengguna alat ini cukup menggerakan lidah ke atas, bawah, dan samping kiri kanan.
Hingga kini alat pengendali jarak jauh tersebut masih terus dikembangkan. Para peneliti telah mencoba joystick lidah ini pada beberapa game klasik, salah satunya game 'Pong Called Tom'. "Alat ini bekerja dengan baik di game itu," kata Dorothee.
Sayangnya, alat pengontrol jarak jauh ini belum dapat diaplikasikan pada komputer atau laptop. Proses terbaru menunjukkan, penggunaan alat ini hanya sebatas log in pada tampilan pertama komputer.
Sebelum joystick lidah, sudah ada teknologi pengampu yang menggunakan anggota tubuh selain tangan dan kaki. Sebut saja pengoperasian ponsel atau piranti teknologi layar datar dengan dagu dan hidung. Selain mempermudah pengguna dari kalangan disabilitas, teknologi pengampu membuka akses seluas-luasnya bagi difabel menjadi lebih mandiri.