Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat telah menetapkan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum menjadi pemenang pemilihan gubernur, Ahad, 8 Juli 2018. Namun kandidat calon gubernur lainnya, Sudrajat, tidak merasa kalah. "Kami tidak pernah anggap ini kekalahan, tapi pelajaran," ujar Sudrajat di Bandung, Senin, 9 Juli 2018.
Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU Jawa Barat, pasangan Ridwan-Uu mendapatkan 7.226.254 suara atau 32,88 persen. Ridwan-Uu unggul dengan selisih 4,14 persen dari pesaing terdekatnya, yakni pasangan nomor urut tiga, Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik), yang meraih 6.317.465 suara atau 28,74 persen.
Baca: Pilgub Jabar 2018, Sudrajat Ucapkan Selamat kepada Ridwan Kamil
Sedangkan pasangan nomor urut empat, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, mendapatkan suara 5.663.198 atau 25,77 persen. Terakhir, pasangan nomor urut dua, Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan, mendapatkan suara 2.773.078 atau 12,62 persen.
Sudrajat menuturkan dalam kurun waktu lima bulan kubunya mampu melesatkan elektabilitas suara dari semula hanya 4 persen pada Februari 2018 menjadi 28 persen pada hari H pemungutan suara 27 Juni 2018. "Sungguh prestasi yang patut dibanggakan," ujarnya.
Simak: Sudrajat Laporkan Dugaan Kecurangan Pilkada Jawa Barat ke Prabowo
Prestasi itu, kata dia, akan disimpan dan ditingkatkan, sekaligus menjaga konstituen untuk perjuangan selanjutnya. "Pasangan Asyik ini nomor dua jumlah suaranya, kami terima keadaan ini sebagai hasil prestasi," kata Sudrajat.
Dengan hasil itu, kubu Asyik yang disokong Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional punya kepercayaan diri soal sistem dan pola kerja meraih dukungan suara. "Pilkada 2018 tidak terlepas dari pilpres 2018. Apa yang kita peroleh adalah suatu landscape baru dari yang sebelumnya tidak dikenal," ujar Sudrajat .
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini