Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kecaman buat pengacara

Xanana gusmao menulis surat kepada palang merah internasional (ICJ) yang dimuat koran portugal, politico. isinya kecaman terhadap pengacaranya, sudjono, yang dianggap tidak melakukan pembelaan

22 Januari 1994 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DALAM suratnya tanggal 1 Desember 1993 dari penjara Cipinang, Xanana mengecam keras Sudjono, pengacaranya, di pengadilan. Pesan itu dilayangkan ke Komisi Peradilan Internasional (ICJ) dan dimuat di koran Portugal, Politico, Desember lalu. Berikut garis besar surat Xanana dalam bahasa Portugis itu: "Di awal persidangan, kepada Sudjono saya mengajukan pertanyaan tentang kemungkinan berbicara dengan wartawan. Namun, Sudjono bilang itu tak bakal diizinkan dan dialah yang senantiasa akan menghubungi pers. Kemudian, ketika hakim menghentikan pembacaan pembelaan saya, saya terkejut. Sebab, Sudjono malah mengambil berkas pembelaan dari tangan saya dan menyerahkannya ke hakim. Sejak itu, salinan pembelaan itu tak pernah dikembalikan ke saya. Kemudian disepakati bahwa di akhir sidang saya akan diberi kesempatan untuk menyatakan pendapat atas vonis yang akan dijatuhkan. Dan saya baru berbicara setelah hakim menjatuhkan hukuman -- yang tak dibantah sama sekali oleh Sudjono. Sudjono selalu berusaha meyakinkan agar saya diam saja. Dia hanya membantu saya bila saya memintanya, sekadar untuk meyakinkan hakim bila saya ditanyai hakim. Ini terutama untuk menghidari konfrontasi antara saya dan hakim. Memang, saya pun sadar, itu bukan saat yang tepat untuk berdebat dengan hakim. Pada awal Juni, Sudjono mengunjungi saya. Ia menyuruh saya mengajukan grasi. Saya tak paham maksud Sudjono. Lantas ia menjelaskan bahwa itu dimaksudkan agar saya mendapat pengurangan hukuman. Saya menolaknya karena dari mula saya tak mengakui hukuman apa pun dari pengadilan Indonesia. Lalu ia meminta saya menulis surat. Saya menolaknya, karena itu juga bertentangan dengan prinsip saya. Lalu dia menjelaskan, surat itu hanya untuk formalitas. Sebelum saya menyerahkan surat itu, saya memperingatkan bahwa dia hanya boleh bertindak sepanjang yang saya izinkan."ARR

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus