Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Ristek (Kemendikbudristek) bersiap untuk kembali menyelenggarakan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka angkatan ketiga. Pendaftaran untuk angkatan ini telah ditutup 2 Mei 2023, selanjutnya calon peserta akan mengikuti serangkaian proses seleksi sebelum resmi dinyatakan sebagai peserta program.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah dinyatakan lolos seleksi, mahasiswa berhak mengikuti perkuliahan selama satu semester di perguruan tinggi di luar klaster pulau. Lalu mereka akan menemukan keunikan dari program ini yakni kegiatan Modul Nusantara, mata kuliah khusus yang memfasilitasi pembelajaran tentang keberagaman nusantara, khususnya keragaman budaya dan keunikan daerah lokasi Perguruan Tinggi (PT) Penerima.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Modul yang terdiri atas 16 aktivitas dan mengusung 4 tema utama, yaitu kebinekaan, inspirasi, refleksi, serta kontribusi sosial itu diaku menjadi favorit sebagian besar dari 23 ribu peserta PMM Angkatan 2 yang baru berakhir. Berdasarkan survei, lebih dari 50 persen mahasiswanya menyatakan kegiatan Modul Nusantara membantu menguatkan sudut pandang mereka untuk menghormati dan merayakan keberagaman masyarakat di Indonesia.
Arfandi Darwis, Mahasiswa Universitas Cokroaminoto Palopo, adalah satu contohnya. Dia adalah peserta Program PMM di Universitas AMIKOM Yogyakarta. “Dari dulu saya sangat ingin menginjakkan kaki di Yogyakarta, dan merasakan bagaimana suasana belajar di kota yang dijuluki sebagai kota pelajar," kata dia dikutip dari website Kemendikbudristek.
Alifa Palupi, mahasiswa Universitas Airlangga yang mengikuti Program PMM di Universitas Mataram, mengungkap yang sama. Di website yang sama dia mengaku menjadi mengenal Lombok lebih jauh daripada hanya keindahan alamnya. "Pertukaran mahasiswa itu tidak harus ke luar negeri, karena ada banyak hal yang bisa kita pelajari di Indonesia terutama di luar daerah asal,” kata Alifa.
Pilihan Editor: Bayi Lahir dengan DNA dari 3 Orang Tua, Bagaimana Bisa Terjadi?