Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Kemensos Pastikan Bantuan untuk Pengungsi Nduga Selesai Pekan Ini

Kementerian Sosial memastikan bantuan untuk para pengungsi Nduga selesai pada pekan ini.

22 Juli 2019 | 08.55 WIB

TNI personnel in Wamena is getting ready to go to Nduga where the attack against Istaka Karya workers took place. ANTARA/Iwan Adisaputra
Perbesar
TNI personnel in Wamena is getting ready to go to Nduga where the attack against Istaka Karya workers took place. ANTARA/Iwan Adisaputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Sosial memastikan pengiriman seluruh bantuan tahap II untuk pengungsi korban konflik di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, selesai pekan ini.

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan telah menerima laporan dari tim Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial yang menyatakan seluruh bantuan tahap kedua akan diterbangkan ke Kabupaten Wamena, pekan ini.

"Kepastian pengiriman bantuan itu didapat setelah tim PSKBS berkoordinasi dengan aparat keamanan, Dinas Provinsi Papua, dan Dinas Sosial Kabupaten Wamena. Selanjutnya tugas Dinas Kabupaten Wamena mendistribusikannya," kata Agus, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, 22 Juli 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menjelaskan penanganan pengungsi korban konflik Kabupaten Nduga harus melibatkan semua unsur pemerintah pusat, pemerintah daerah dan TNI/Polri. Pemerintah dalam menangani pengungsi tersebut sangat berhati-hati karena berbeda dengan penanganan pengungsi korban bencana alam.

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengakui saat ini pemerintah mengalami kendala dalam mendata pengungsi akibat konflik di Kabupaten Nduga. Kendala tersebut dikarenakan banyak dari mereka yang berada di rumah kerabatnya. "Banyak dari mereka yang tinggal di rumah kerabatnya di Wamena. Hal ini menyulitkan identifikasi," kata Harry.

Harry mengatakan berdasarkan laporan yang diberikan Kodim 1702 Jayawijaya disebutkan pengungsi di kabupaten tersebut sudah kembali ke rumah keluarga masing-masing. "Dari laporan itu juga disebutkan tidak ada penghentian bantuan kepada pengungsian di Kabupaten Lanijaya. Pemerintah Kabupaten Lanijaya terus menyalurkan bantuan logistik ke pengungsian disana," kata Harry.

Laporan Kodim tersebut, kata Harry, telah menjawab pemberitaan yang menyebutkan adanya pengungsi meninggal akibat tidak ada penanganan dari pemerintah. Untuk itu, pemerintah mempertanyakan sumber pemberitaan tersebut. "Dinas Sosial Kabupaten Wamena menyatakan hingga saat ini belum menerima laporan korban meninggal dunia," kata Harry.

Harry meminta media dan masyarakat tidak serta merta begitu saja percaya terhadap kabar adanya pengungsi yang meninggal dunia karena tidak adanya bantuan. Bantuan terhadap pengungsi akibat konflik bersenjata di Provinsi Papua terdiri dari dua tahap dengan nilai Rp 740.449.000,-.

Tahap pertama yang telah disalurkan berupa sebanyak 50 ton cadangan beras pemerintah. Rinciannya, 10 ton lewat Jayapura, 10 ton ke Distrik Mbua, Distrik Yal, Distrik Mbulmu Yalma, dan 30 ton melalui Kabupaten Wamena. Bantuan ini telah diterima Pemda Kabupaten Nduga.

Selain itu, pemerintah daerah juga menyalurkan bantuan sembako pada tahap pertama kepada pengungsi. Sembako tersebut terdiri dari mie instan sebanyak 1.680 karton, gula pasir 9.520 kg, minyak goreng 9.873 liter, garam 19.200 bungkus, ikan kaleng 9.550 bungkus, kopi 9.550 bungkus dan beras 50 kg.

Harry menambahkan bantuan tahap II terdiri dari perlengkapan bermain sebanyak 250 paket, perlengkapan belajar anak sebanyak 250 paket, perlengkapan olahraga 30 paket, perlengkapan kebutuhan kelompok rentan (balita, lansia, kebutuhan khusus) sebanyak 850 paket.

Konflik akibat kontak senjata antara aparat TNI Polri dengan kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egainus Kogoya di Distrik Yal Kabupaten Nduga pada 26 Februari 2019 menyebabkan warga di Distrik Mbua, Yal, Yigi, Mapenduma, Nikuri, dan Mbulmu Yalma mengungsi. Diperkirakan sebanyak 2.000 orang mengungsi akibat konflik tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus