Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah, Ahmad Daroji, mengklaim tak mengetahui latar belakang penetapan sejumlah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, sebagai penerima bantuan renovasi rumah dari Baznas. Tapi ia membenarkan kader PDIP itu memang mendapat dana bantuan dari Baznas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahmad mengatakan selama ini ada dua jalur penjaringan penerima bantuan dana zakat yang bersumber dari Baznas Jawa Tengah, yaitu lewat pemerintah daerah dan permohonan langsung dari calon penerima. "Antara dua itu, apa dia sendiri mengajukan atau ada dari dinas yang mengajukan. Pasti salah satu itu," kata Ahmad, Senin, 2 Januari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia tak mempersoalkan jika penerima bantuan renovasi rumah itu merupakan kader PDIP. Namun, kata dia, paling penting mereka memenuhi syarat sebagai penerima zakat.
Ahmad hanya mengetahui kondisi rumah kader PDIP itu pada foto yang dibagikan tim media Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. Berdasarkan foto tersebut, para penerima zakat itu memiliki rumah sederhana berdinding bambu.
Penyaluran dana Baznas kepada kader PDIP ini mengemuka saat Ganjar membagikan momen seremoni penyerahan bantuan kepada lima warga Kecamatan Kertek, Wonosobo, di akun Twitter miliknya pada Jumat pagi, 30 Desember 2022. Ganjar mengatakan dirinya berencana memugar 50 rumah kader PDIP menjelang ulang tahun ke-50 partai berlambang banteng moncong putih itu. Ulang tahun PDIP dijadwalkan pada 10 Januari 2023.
“Rumah Pak Sumarwan ini jadi yang pertama. Beliau Ketua Ranting PDIP Desa Kapencar, Kertek, Wonosobo," kata Ganjar di akun Twitter miliknya.
Ganjar Pranowo membagikan momen seremoni penyerahan bantuan kepada lima warga Kecamatan Kertek, Wonosobo di akun Twitter miliknya pada Jumat pagi, 30 Desember 2022. Tempo/Bintari Rahmanita
Ganjar juga menyematkan foto bersama penerima bantuan. Foto itu memperlihatkan Ganjar tengah menyerahkan papan bergambar logo Baznas disertai tulisan Rp 20 juta. Sesuai dengan foto tersebut, masing-masing penerima mendapat dana Rp 20 juta. Namun Ganjar belakangan menghapus cuitan tersebut setelah menuai kritik berbagai kalangan.
Ganjar belum menjawab konfirmasi Tempo soal ini. Politikus PDIP ini hanya membaca daftar pertanyaan Tempo yang dikirim melalui WhatsApp. Kepada awak media, ia mengatakan sudah membatalkan rencana bantuan renovasi rumah dari dana Baznas tersebut.
Kamis pekan lalu, tim media Ganjar mengirim keterangan tertulis ke awak media yang berisi rencana penyerahan bantuan kepada kader PDIP tersebut. Di situ Ganjar mengatakan akan membantu pembangunan rumah layak huni bagi 50 orang kader PDIP pada saat perayaan ulang tahun ke-50 partainya.
Ia mengatakan program itu merupakan wujud upaya pengentasan masyarakat dari kemiskinan di Jawa Tengah. "Kami selesaikan di luar APBD dan APBN,” kata Ganjar. “Kami dorong juga gotong royong dari warga."
Kepala Bidang Perumahan Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Jawa Tengah, Sri Wiharnanto, mengatakan Dinas Perumahan tidak pernah mengusulkan perbaikan rumah dari dana Baznas pada lima orang warga Kecamatan Kertek tersebut. Ia mengklaim para penerima itu mengajukan permohonan secara pribadi ke Baznas melalui pemerintah desa. "Dari usulan masyarakat," kata Sri.
Ia mengatakan Dinas Permukiman hanya membantu Baznas memverifikasi dan memvalidasi data para pemohon. Dinas Permukiman mengecek kondisi rumah pemohon ke lapangan serta mencocokkan datanya dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kementerian Sosial. "Mereka memenuhi syarat," kata dia.
Namun proses verifikasi dan validasi Dinas Permukiman itu dilakukan pada hari yang sama saat Ganjar menyerahkan dana bantuan renovasi rumah kepada lima kader PDIP tersebut. Beberapa saat sebelum Ganjar menyerahkan bantuan, Dinas Permukiman mengecek data calon penerima.
Sri mengklaim pemerintah desa juga memverifikasi data penerima, yang dimasukkan dalam sistem Dinas Permukiman. Tahap verifikasi itu dilanjutkan dengan musyawarah desa lebih dulu, sebelum diajukan ke Baznas.
Kepala Desa Kepencar, Viki Andriyan Susanto, mengakui dua warganya memang menerima dana bantuan renovasi rumah dari Baznas, yang diserahkan secara simbolis oleh Ganjar Pranowo, pekan lalu. Keduanya bernama Sumarwan dan Ngarjo. Nilai bantuan yang diterima sebesar Rp 20 juta per keluarga. “Kami sudah menerimanya,” kata Viki.
Ia menceritakan kronologi kedua warga Kepencar itu mendapat bantuan Baznas. Awalnya, pemerintah desa mengajukan permohonan ke Baznas, dua bulan lalu.
Pemerintah desa mengajukan permohonan karena keduanya dinilai berhak mendapat bantuan renovasi rumah. Keduanya merupakan masyarakat miskin. Rumah keduanya beralaskan tanah dan berdinding bambu. Rumah itu berukuran 4 x 7 meter.
Viki mengatakan warga desa secara gotong royong akan segera memperbaiki rumah Sumarwan dan Ngarjo dengan menggunakan dana Baznas. Saat ini, kata dia, pemerintah desa tengah menyiapkan proses renovasinya.
JAMAL ABDUN NASHR (SEMARANG) | RUSMAN PARAQBUEQ
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo