Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Difabel

Latte Art Karya Barista Satu Tangan di Sunyi Coffee House And Art

Barista difabel paraplegi, Andhika Prima Yutha mampu membuat coffee latte art dengan cita rasa yang lezat sekaligus indah dilihat.

29 Juni 2019 | 10.00 WIB

Barista difabel paraplegi, Andhika Prima Yutha, 23 tahun, membuat coffee latte art di Sunyi Coffee House and Hope, Fatmawati, Jakarta Selatan. TEMPO | Cheta Nilawaty
Perbesar
Barista difabel paraplegi, Andhika Prima Yutha, 23 tahun, membuat coffee latte art di Sunyi Coffee House and Hope, Fatmawati, Jakarta Selatan. TEMPO | Cheta Nilawaty

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu keunikan mengolah kopi adalah saat membuat Latte Art. Seni menghias buih sajian kopi susu ini mencerminkan kemampuan barista dalam menyajikan kopi dengan mutu yang baik dan enak dipandang mata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Di Sunyi Coffee House and Hope, Fatmawati, Jakarta Selatan, Latte Art disajikan dengan cara yang berbeda. Latte art dibuat hanya menggunakan satu tangan oleh barista difabel paraplegi, Andhika Prima Yutha, 23 tahun. Hasilnya, latte art tetap memiliki rasa yang lezat sekaligus indah dilihat.

"Saya menggambar buble susu pada coffee latte dengan menggunakan tusuk gigi dan cokelat cair," kata Andhika Prima Yutha saat diwawancarai di Sunyi Coffee House and Hope, Rabu 26 Juni 2019. Cara Dhika saat membuat Coffee Latte adalah dengan menggunakan tangan kanan untuk memegang gelas kopi.

Bahan dasar kopi yang digunakan sebanyak 17 gram dalam bentuk cair. "Kopi saya masukkan perlahan-lahan dengan cara menaikturunkan gelas yang dipegang dengan jari tengah dan manis di gagang gelas," ujar Dhika.

Setelah busa susu dibuat terpisah, busa dituang pelan-pelan ke atas kopi. Terkadang Dhika memasukkan busa susu dengan menggunakan sendok. "Setelah itu baru dihias, gelas yang digunakan berukuran 200 mililiter," ujar Dhika.

Aplikasi seni latte art ini dilakukan Dhika pada sajian cappucino atau moccacino. Gambar yang biasa dibuat Dhika adalah simbol hati atau bunga tulip. Coffee latte art ini dibanderol Rp 29 sampai 40 ribu. Penentuan harga tergantung penggunaan bahan.

"Saya belum berani menentukan harga berdasarkan seni latte karena baru tiga bulan mengikuti pelatihan barista. Kalau diberi grade, nilai saya masih di level satu-lah kira-kira," ujar Dhika.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus