Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Majalah Tempo Pernah Ungkap Jokowi Cawe-Cawe dalam Pengusungan Gibran di Pilpres 2024

Majalah Tempo edisi akhir Oktober 2023 memaparkan sejumlah peran Jokowi cawe-cawe pengusungan putra sulungnya, Gibran sebagai cawapres Prabowo.

23 April 2024 | 15.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Cover Majalah Tempo 29 Oktober 2023. FOTO/ilustrasi Majalah Tempo/Tempo Kendra Paramita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Konstitusi atau MK mementahkan dalil Tim Hukum Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau THN Amin soal Presiden Joko Widodo atau Jokowi cawe-cawe dalam Pilpres 2024. Sementara itu, Majalah Tempo edisi akhir Oktober 2023 memaparkan sejumlah peran Jokowi dalam pengusungan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapresnya Prabowo Subianto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti apa ikut campur alias cawe-cawe Jokowi dalam majunya Gibran di Pilpres 2024 menurut laporan Majalah Tempo tersebut?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya dalil Presiden Jokowi cawe-cawe dalam Pilpres 2024 yang ditudingkan pemohon yakni THM Amin dimentahkan oleh MK. Putusan MK pada Senin, 22 April 2024 menyatakan bahwa tudingan pemohon tidak dapat dibuktikan lebih lanjut kebenarannya. Hal itu disampaikan oleh Hakim Konstitusi Daniel Yusmic P. Foekh.

“Demikian pula dalil bahwa Presiden akan cawe-cawe dalam Pemilu 2024 a quo, menurut Mahkamah tidak diuraikan lebih lanjut oleh pemohon, seperti apa makna dan dampak cawe-cawe yang dimaksud pemohon, serta apa bukti tindakan cawe-cawe demikian,” kata Daniel dalam sidang di Gedung MK, Jakarta Pusat.

Dia menjelaskan, berbagai alat bukti yang diajukan pemohon, baik artikel dan rekaman video berita dari media massa, memang menunjukkan kegiatan dan pernyataan Presiden berkehendak cawe-cawe. Namun, kata Daniel, pernyataan demikian tanpa bukti kuat dalam persidangan tak dapat begitu saja ditafsirkan sebagai kehendak untuk ikut campur dalam penyelenggaraan Pilpres.

“Terlebih, terhadap dalil Pemohon a quo, Mahkamah tidak mendapatkan bukti adanya pihak yang keberatan,” kata Daniel.

Cawe-cawe Jokowi dalam majunya Gibran di Pilpres 2024 menurut laporan Majalah Tempo

Dinukil dari Majalah Tempo terbitan Ahad, 29 Oktober 2023, mulanya Jokowi meminta Gibran tak didorong menjadi cawapres. Pada akhir Mei 2023, Jokowi menyatakan putranya belum cukup umur untuk maju dalam Pilpres 2024. Undang-Undang Pemilihan Umum mensyaratkan capres-cawapres berusia minimal 40 tahun. Saat itu Gibran baru berusia 35 tahun. Presiden pun menilai gagasan menjadikan Gibran cawapres tak logis.

Menurut Majalah Tempo, sebelum mendukung Gibran menjadi cawapres Prabowo, Jokowi menyiapkan berbagai skenario politik. Salah satunya memperpanjang masa jabatan menjadi tiga periode. Hal itu disampaikan Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Utje Gustaaf Patty kepada Tempo pada Jumat, 27 Oktober. Katanya, organisasinya aktif mengampanyekan wacana Jokowi 3 periode tersebut.

Utje mengaku sempat berkoordinasi dengan asisten pribadi Jokowi, Anggit Nugroho, untuk mengampanyekan rencana tersebut. Sementara itu, pada awal April 2022 lalu, Anggit membantah bila disebut ikut memobilisasi relawan untuk mengampanyekan tiga periode Jokowi. “Saya tidak intensif berkomunikasi dengan sukarelawan Jokowi sejak Pemilu 2019 selesai,” katanya saat itu kepada Tempo.

Prabowo disebut mengusulkan nama Gibran sebagai cawapresnya. Dua politikus Gerindra dan orang dekat Presiden bercerita, Menteri Pertahanan itu beberapa kali merayu Jokowi agar merestui Gibran. Misalnya saat Prabowo datang ke rumah Jokowi di Solo saaf Lebaran pada 22 April 2023. Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani tak membantah informasi ini. “Itu sudah cerita masa lalu,” ujarnya pada Kamis, 26 Oktober 2023.

Menurut sejumlah petinggi Koalisi Indonesia Maju (KIM), seusai pertemuan di Solo itu Menteri Sekretaris Negara Pratikno meminta partai-partai pendukung Prabowo mulai menggaungkan nama Gibran sebagai cawapres. Pratikno menyangkal informasi tersebut. “Tidak,” ujarnya melalui pesan WhatsApp. Tapi empat politikus partai beringin yang ditemui Tempo justru membenarkan informasi tersebut.

Nama Gibran juga diajukan oleh kelompok relawan Jokowi, Projo, pada pertengahan 2023. Dalam sebuah pertemuan dengan Jokowi di Istana Negara, Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Presiden Projo, Panel Barus, menyatakan Gibran bisa melanjutkan program kerja pemerintah. “Presiden menjawab singkat, ‘Oh gitu, ya’,” kata Panel menirukan ucapan Jokowi.

Usul itu disampaikan setelah MK menerima permohonan uji materi Undang-Undang Pemilu tentang syarat usia capres-cawapres. Saat itu MK belum mulai menyidangkan uji materi tersebut. Sejumlah politikus KIM dan tiga pejabat pemerintah yang mengetahui proses pencalonan Gibran menuturkan, mulai September 2024, Presiden kian aktif membukakan jalan untuk putranya itu.

Menurut mereka, istri Jokowi, Iriana Jokowi mendorong suaminya agar Gibran bisa menjadi cawapres Prabowo. Narasumber yang sama mengatakan permintaan Ibu Negara akhirnya membuat Jokowi berkomunikasi dengan Ketua mk5 yang juga adik iparnya, Anwar Usman. Pada Senin, 19 Oktober lalu, MK menyetujui kepala daerah bisa menjadi calon presiden atau wakil presiden meski belum berusia 40 tahun.

Penelusuran Tempo menunjukkan bahwa Anwar aktif melobi sejumlah hakim konstitusi agar mengabulkan gugatan penurunan batas usia capres-cawapres yang diajukan sejumlah partai dan kepala daerah. Anwar Usman tak merespons panggilan telepon dan pesan pendek yang dilayangkan Tempo. Sedangkan Jokowi di sejumlah kesempatan membantah jika disebut cawe-cawe dalam putusan Mahkamah Konstitusi. “Enggak pernah campur aduk seperti itu,” katanya.

Pada Kamis, 26 Oktober 2023, Iriana tak berkomentar apa pun saat dimintai tanggapan ihwal pencalonan Gibran. Ia hanya tersenyum dan mengacungkan jempolnya. Sedangkan Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak berkomentar membenarkan ataupun membantah informasi tersebut. “Saya yakin itu keputusan Mas Gibran,” ujarnya, Jumat, 27 Oktober 2023.

Peran Jokowi memenangkan Gibran menurut laporan Majalah Tempo

Peran Jokowi memenangkan Gibran dalam Pilpres 2024 diungkapkan oleh Ketua Umum Bara JP Utje Gustaaf Patty. Kepala negara disebutnya memberi pesan tersirat agar Bara JP mengajak kelompok relawan lain untuk mengikuti keputusan Bara JP yang mendukung Prabowo-Gibran. Utje mengatakan pesan itu disampaikan saat dirinya bertemu dengan Presiden di Istana Negara pada Selasa malam, 24 Oktober 2023.

“Kami menerjemahkan pesan Presiden agar relawan lain ikut diajak memenangkan Gibran,” kata Utje menceritakan isi pertemuan dengan Jokowi kepada Tempo pada Jumat, 27 Oktober lalu.

Kepada Utje, Presiden juga meminta relawan menarik dukungan dari anak muda, terutama pemilih pemula. Presiden pun menitipkan pesan agar Bara JP ikut memenangkan Partai Solidaritas Indonesia atau PSI. Partai itu kini dipimpin oleh anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep. Presiden berharap PSI bisa menempatkan legislator di Dewan Perwakilan Rakyat.

Menanggapi pesan Jokowi, Utje menyatakan Bara JP akan berupaya keras memenangkan Prabowo- Gibran dan PSI. Pengurus pusat dan daerah juga bakal membantu PSI mendulang suara di berbagai daerah. Sejumlah anggota Bara JP pun telah terdaftar sebagai calon legislator di PSI. Utje pun mendampingi Kaesang ke sejumlah daerah, seperti Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Bara JP salah satu kelompok relawan yang mendukung Jokowi sejak Pemilihan Umum 2014. Sebelum Bara JP, ada Projo yang mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo-Gibran. Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Presiden Projo, Panel Barus, mengatakan pasangan itu didukung oleh Presiden. “Kan, sudah direstui oleh Presiden untuk maju,” ujar Panel pada Jumat, 27 Oktober lalu.

Tak hanya mengajak relawannya, Jokowi juga mendorong partai pendukung Prabowo-Gibran untuk memenangkan pasangan itu. Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat Indonesia atau Gelora, Mahfuz Sidik, bercerita, dalam pertemuan dengan Jokowi di Istana Negara pada Senin malam, 23 Oktober 2023, Presiden berbicara mengenai nilai tambah Gibran sebagai calon wakil presiden Prabowo.

Dalam pertemuan yang juga diikuti oleh Ketua Umum Gelora Anis Matta, Wakil Ketua Umum Fahri Hamzah, dan Bendahara Umum Achmad Riyadi itu, Jokowi menyebutkan anaknya bisa menarik suara pemilih pemula dan milenial serta menutupi kelemahan elektoral Prabowo. Misalnya Wali Kota Solo itu bisa menarik suara pemilih di Jawa Tengah.

Di provinsi itu, elektabilitas Prabowo tertinggal jauh dari calon presiden PDIP, Ganjar Pranowo. Survei Indikator Politik Indonesia pada 25 Agustus-3 September 2023 menunjukkan tingkat keterpilihan Prabowo di Jawa Tengah hanya 20 persen. Sedangkan Ganjar, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode, memiliki elektabilitas 67,9 persen dan Anies Baswedan 7 persen.

Sejumlah petinggi Koalisi Indonesia Maju bercerita, Presiden juga sempat memberi masukan kepada Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, yaitu agar pasangan tersebut mengangkat isu ekonomi yang mudah dipahami masyarakat. Hingga Sabtu, 28 Oktober saat itu, Rosan tak membalas pertanyaan yang diajukan Tempo ke nomor telepon selulernya.

HENDRIK KHOIRUL MUHID  | AMELIA RAHIMA SARI | MAJALAH TEMPO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus