Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Megawati: Saya Suka K-Pop, tapi Seni Budaya Indonesia Luar Biasa

Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri mengingatkan anak muda supaya memikirkan ulang seni budaya Indonesia.

13 Mei 2024 | 15.59 WIB

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Sukarnoputri meninjau instalasi seniman Butet Kertaredjasa di Galeri Nasional Indonesia, kawasan Gambir, Jakarta Pusat, pada Senin, 13 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Sukarnoputri meninjau instalasi seniman Butet Kertaredjasa di Galeri Nasional Indonesia, kawasan Gambir, Jakarta Pusat, pada Senin, 13 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Sukarnoputri mengingatkan anak muda supaya memikirkan ulang seni budaya Indonesia. Presiden ke-5 menyiratkan bahwa seni budaya Indonesia itu sangat kaya, di tengah arus globalisasi saat ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Saya suka K-pop, Cucu-cucu saya semua senang. Saya juga senang. Tapi kan, tidak mau menghargai seperti ini. Budaya Indonesia Nusantara itu luar biasa. Harus diambil dari bhineka tunggal ika kita,” ucap Megawati usai meninjau instalasi karya seniman Butet Kertaradjasa di Galeri Nasional, kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Senin, 13 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

K-pop merupakan kependekan dari musik populer Korea. Produk budaya populer yang secara luas dipahami berasal dari Korea Selatan ini, cukup digemari oleh anak muda Indonesia.

Dalam keterangan di Galeri Nasional, Megawati berpendapat seni merupakan bagian dari kehidupan. Walau dikenal sebagai politisi, putri Sukarno ini menyebut bahwa keluarganya juga memiliki darah seni, baik dari ayah maupun ibunya.

Megawati mengaku prihatin sebab anak muda saat ini mulai melupakan karya seni yang dibuat para seniman Nusantara. Ketua Panitia Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ini juga menyoroti pengelolaan pusat kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki, saat ini yang dianggapnya tidak jelas.

“Taman Ismail Marzuki itu saya tahu banyak. Dulu saya sering (berkunjung), saya punya kartunya. Ada film-film yg menurut saya tidak ditayangkan di luar. Saya punya kartunya dan sebagainya dan sangat saya nikmati dan saya sangat mengerti,” kata Megawati.

Pameran Butet dengan tema "Melik Nggendong Lali”, digelar sejak 26 April sampai 25 Mei 2024 di Gedung A Galeri Nasional Indonesia. Sebelum Megawati, Politikus PDIP, Ganjar Pranowo sempat berkunjung juga melihat pameran Seni butet beberapa waktu lalu.

Daniel Ahmad Fajri

Daniel Ahmad Fajri

Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan pada 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus