RAPAT Pimpinan (Rapim) IV Golkar di Slipi, Jakarta, kali ini sungguh menarik. Selain diramaikan bazaar, banyak pula yang menanti apa isi pernyataan politik yang akan dibacakan pada puncak peringatan ulang tahunnya, Selasa malam pekan ini, di Jakarta Convention Centre. Yang ditunggu-tunggu terutama tentang isyarat siapa yang bakal dicalonkan menjadi wakil presiden. Soal calon presiden, Golkar sudah jelas sikapnya. "Golkar dengan ini membulatkan niat dan tekad untuk mencalonkan Jenderal Purnawirawan Haji Mohammad Soeharto sebagai Presiden dan Mandataris MPR 1993-1998 mendatang". Begitu antara lain isi butir kesembilan dari sepuluh butir pernyataan politik yang ditelurkan Rapim yang berakhir Senin sore lalu. Tapi lain halnya soal pencalonan wakil presiden. Dalam pernyataan politik itu hanya disinggung sejumlah kriteria: "putra bangsa yang dapat bekerja sama dengan presiden, memperoleh dukungan rakyat, memenuhi syarat kepemimpinan Pancasila, berwawasan kebangsaan, teladan, dan teruji integritas dan pengabdianya". Lalu, siapa tokoh yang sesuai dengan kriteria itu? "Kurang etis kalau saya sebutkan sekarang. Kriterianya, kalau presiden dari angkatan 45, maka wakilnya, ya dari generasi pasca-45," kata Ketua Umum Golkar, Wahono. Bahkan ia juga pernah memberikan ancar-ancar bahwa rakyat masih menghendaki calon dari ABRI. Tak salah memang kalau ada yang menduga-duga, pernyataan Wahono itu memberi petunjuk salah satu calonnya adalah Panglima ABRI Jenderal Try Sutrisno. Dan ketika diberondong pertanyaan wartawan, Jenderal Try cuma tersenyum lebar. "Semua fraksi sedang mempersiapkan. Jadi tunggu saja," katanya seusai memberikan pengarahan dalam Rapim itu. vTapi sumber lain di DPP Golkar tampaknya tak sepakat dengan tafsiran itu. "Dalam pernyataan politik itu tak ada kriteria harus generasi pasca-45 dan ABRI," katanya. Tampaknya ada pergeseran dari kriteria Wahono dengan putusan Rapim. Artinya, pernyataan politik Golkar itu bisa pula ditafsirkan bahwa calon wakil presidennya bisa saja Sudharmono, Rudini, Habibie, Moerdiono, atau Emil Salim. Tapi, siapa yang bakal terpilih? Tentunya nama itu sudah ada di kantong presiden terpilih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini