DI Jepang, bersemadi atau ber-zazen, di kalangan eksekutif, memang lagi trendy. Mereka bersemadi di kuil jika merasa terserang stres atau pikiran tegang. Mereka yakin, semadi bisa mengendurkan otot dan ketegangan pikiran. Namun, sebagai orang modern mereka tidak puas. Apa ukuran khusyuk atau tidaknya suatu semadi? Jawaban bukan datang dari pemuka agama atau dari langit. Sebuah perusahaan alat-alat kedokteran di Tokyo, ITO Co. Ltd., datang ke kuil menawarkan Alpha-Q, alat baru untuk menera kekhusyukan bersemadi. Bentuknya seperti bola, bergaris tengah 15 cm dan berat setengah kilo. Pada bagian depan ada layar hitam berbentuk lingkaran, dihiasi delapan buah lampu kecil di pinggirnya. Pada bagian belakang ada empat buah cekungan, dua di kanan dan dua di kiri. Cekungan itu sengaja disediakan untuk tempat parkir ujung jari, agar pegangan tak mudah lepas. Bola Alpha-Q itu, pada saat dioperasikan, boleh diangkat atau dipangku. Dua jari kiri harus berada di cekungan yang tersedia. Pada kedua cekungan itu, dipasang panil yang berfungsi sebagai sensor. Dua cekungan yang lain boleh disentuh boleh tidak. Ketika semadi dimulai, dan kedua panil itu tertekan jari, otomatis delapan buah lampu di sekeliling layar akan menyala. Jika meditasi itu berlangsung khusyuk, satu per satu lampu akan padam. Meditasi bisa dikatakan berada pada puncak kekhusyukannya bila kedelapan lampu itu tidak menyala. Pemegang bola, yang bertapa itu, akan benar-benar dalam suasana rileks dan tenang jika lampu berturut-turut mati semuanya. Pada puncaknya, layar bola Alpha-Q perlahan-lahan memunculkan gambar Budha Gautama yang bersinar. Dua panil dalam cekungan tadi sesungguhnya adalah kutub listrik anoda dan katoda. Jika keduanya disentuh, kontan aliran listrik lembut akan mengalir lewat kulit dari satu kutub ke kutub lainnya. Derajat kegelisahan seseorang akan mempengaruhi tahanan listrik di kulit tangan yang akan menentukan kualitas arus yang melewatinya. Pada saat gelisah, badan akan mengalikan arus gelombang beta, dengan frekuensi di atas 14 hertz. Sebaliknya, jika tubuh rileks dan tenang, yang lewat adalah arus alpha yang semakin turun dari frekuensi 14 sampai 8 hertz. Frekuensi arus listrik itulah yang mengendalikan lampu dan gambar. Gambar Budha bersila itu bisa dicopot kalau Anda tak suka. "Bisa diganti dengan foto kekasih Anda," kata juru bicara ITO Co. Tahun ini, katanya, akan dipasarkan 50 ribu unit Alpha-Q, dengan harga sekitar Rp 600 ribu sebuah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini