Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Mengapa Bayi Bisa Obesitas Diberi Susu Kental Manis?

Simak penjelasan ahli gizi mengenai dampak susu kental manis yang bisa bikin obesitas anak.

23 Februari 2023 | 14.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial dihebohkan dengan bayi bernama Muhamamad Kenzie Alfaro, bayi berusia 16 bulan yang mengalami obesitas karena diberi susu kental manis atau SKM oleh orang tuanya. Ahli Gizi Universitas Muhammadiyah Surabaya Tri Kurniawati yang merupakan yang juga dosen Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini UM Surabaya menyebut gizi sangat berperan dalam tumbuh kembang anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tujuan pemberian gizi yang baik adalah untuk mencapai tumbuh kembang anak. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang apabila tidak diatasi secara dini akan berlanjut hingga dewasa," ujarnya dilansir dari laman UM Surabaya pada Kamis, 23 Februari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menyebut usia 0-24 bulan merupakan masa kritis dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada masa itu adalah periode tumbuh kembang anak yang paling optimal untuk intelegensi maupun fisiknya. Periode ini dapat terwujud apabila anak mendapatkan asupan gizi sesuai dengan kebutuhannya secara optimal.

“Susu kental manis memang banyak digemari, selain rasanya yang enak harganya juga terjangkau. Namun akan memberikan dampak negatif pada anak bila dikonsumsi dengan jumlah terlalu banyak,” ujarnya.

Menurutnya, dampak buruk SKM yang pertama adalah anak menjadi cepat kenyang. SKM 50 persen kandungannya adalah gula, bukan susu yang terbuat dari bahan cair. Hal itu memicu anak untuk cepat merasa kenyang dan tidak mengonsumsi makanan yang lain.

Kedua, kebutuhan zat gizi tidak terpenuhi. Kandungan susu kental manis yang tidak memiliki mikro nutrient yang dibutuhkan anak di antaranya energi, protein, lemak, karbohidrat, air, vitamin, dan mineral.

“Pemenuhan dari vitamin larut dalam lemak (ADEK) dan vitamin larut dalam air yaitu vitamin B kompleks (B1, B2, Niacin, B6, asam pantotenik, biotin, asam folat, dan B12) dan vitamin C. Mineral di antaranya berupa Zink, Yodium serta Fe. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Pulau Jawa dan NTT menunjukkan rutin mengkonsumsi SKM juga dapat  membawa  gangguan status gizi pada balita,” ujar Tri.

Ketiga, perkembangan kognitif anak tidak berkembang secara maksimal. Masa balita menjadi lebih penting karena merupakan masa yang kritis dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang. Terlebih lagi triwulan kedua dan ketiga masa kehamilan dan dua tahun pertama pasca kelahiran merupakan masa emas yakni ketika sel-sel otak sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

“Adanya gangguan kesehatan akan membawa dampak terhadap laju tumbuh kembang tubuh anak sedangkan salah satu faktor yang dapat menentukan daya tahan tubuh seseorang anak adalah keadaan gizinya,” kata Tri.

Keempat, obesitas pada anak. Kelebihan berat badan diakibatkan karena kurangnya konsumsi variasi bahan makanan yang dikonsumsi.

Kelima, produktivitas dan gangguan kesehatan pada saat dewasa. Pemenuhan gizi yang tidak seimbang dapat menyebabkan gangguan sistem imun, yang menyebabkan anak mudah terserang penyakit.

“Pola konsumsi dengan konsumsi SKM dan  bahan makanan lain yang minim juga akan berpengaruh pada rendahnya daya tahan tubuh. Kondisi tersebut apabila terbawa sampai dewasa akan menyebabakan produktivitas dan gangguan kesehatan pada saat dewasa,” kata Tri. 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus