Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Menkes Budi Gunadi Bakal Dorong Produksi Obat Dalam Negeri

Menkes Budi Gudani Sadikin tak ingin Indonesia bergantung dengan obat-obatan dari luar negeri.

8 November 2024 | 12.26 WIB

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan) didampingi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, dan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono memberikan keterangan dalam acara Health Innovation Festival di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, 8 November 2024. TEMPO/Anastasya Lavenia
Perbesar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan) didampingi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, dan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono memberikan keterangan dalam acara Health Innovation Festival di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, 8 November 2024. TEMPO/Anastasya Lavenia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kementeriannya akan meningkatkan produksi obat dalam negeri. Tujuannya, kata Menkes, agar Indonesia tidak terus bergantung pada produk impor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kita bukannya mau monopolistik produk nasional. Pendekatannya adalah kita harus membangun resiliensi dan security,” kata Budi kepada awak media di acara Health Innovation Festival yang digelar di Jakarta Convention Center, pada Jumat, 8 November 2024. Sehingga, kata Budi, Indonesia akan memiliki stok obat-obatan dan vaksin seandainya pandemi terjadi lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Budi mengatakan peningkatan produk obat dalam negeri ditempuh melalui tiga cara. Pertama, dengan mempermudah izin. Kedua, dengan mengundang pengusaha farmasi asing agar mau bekerjasama dengan perusahaan Indonesia.

“Jadi bukan kita enggak mau beli merk asing, kita mau selama kualitasnya bagus dan harganya murah. Tapi, produksinya di dalam negeri,” kata Budi.

Ketiga, Budi mengatakan pemerintah memberikan afirmasi dengan membeli produk obat yang diproduksi dalam negeri. Ia mengatakan anggaran Kementerian Kesehatan saat ini cukup besar sehingga bisa mendukung pembelian produk obat dalam negeri. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, Kemenkes mendapatkan anggaran sebesar Rp 105,64 triliun.

Budi juga mengatakan peningkatan produksi obat dalam negeri juga didukung oleh mekanisme tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang sudah diimplementasikan sejak masa pemerintahan Joko Widodo. “Kandungan dalam negerinya berapa itu dikunci, dimasukan ke e-katalog kita,” ujar dia.

Berdasarkan laporan Koran Tempo edisi 9 Juli 2024, pasokan alat kesehatan dan farmasi dalam negeri masih mengandalkan impor. Pemerintah mencatat sekitar 90 persen bahan produksi farmasi masih diimpor. Begitu pula alat kesehatan, sebanyak 52 persennya masih diimpor. Ketergantungan ini menyebabkan mahalnya harga obat di dalam negeri.

Vindry Florentin berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus