Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Mensesneg Klaim Maung untuk Menteri Sudah Mulai Produksi

Mensesneg Prasetyo Hadi mengklaim PT Pindad sudah mulai memproduksi Maung untuk kendaraan dinas menteri, wakil menteri, dan jajaran pemerintahan.

2 November 2024 | 20.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi usai acara deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu, 2 November 2024. Tempo/Eka Yudha Saputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengklaim PT Pindad sudah mulai memproduksi Maung untuk kendaraan dinas menteri, wakil menteri, dan jajaran pemerintahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Iya, mulai kita produksi,” kata Prasetyo saat ditemui di Kompleks Gelora Bung Karno usai deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Jakarta, Sabtu, 2 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kendati demikian, Prasetyo mengaku tidak tahu persis berapa jumlah yang sedang masuk produksi. Namun ia menegaskan bahwa semua kabinet akan memakai Maung, termasuk wakil menteri. 

“Kalau produksinya ada (untuk wakil menteri), unitnya cukup, semua wamen,” ujarnya. 

Namun Prasetyo mengatakan pengadaan Maung memang tidak langsung dan dilakukan secara bertahap. Produksi tahap pertama adalah untuk menteri terlebih dahulu. Kemudian, produksi tahap kedua untuk para wakil menteri.

“Baru setelah itu kalau sudah ada produksi lagi kita lanjutkan, untuk semua lah. Sampai bupati, gubernur, harapannya begitu,” kata dia.

Maung akan menjadi kendaraan dinas para menteri sebelumnya disampaikan oleh Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Deni Surjantoro mengatakan pernyataan Anggito Abimanyu ihwal Maung disampaikan saat orasi ilmiah kegiatan internal dalam Dies Natalis ke-15 & Lustrum III Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada 2024 pada Senin, 28 Oktober 2024.

“Pernyataan tersebut disampaikan bukan dalam rangka sebagai perencanaan, namun dalam rangka memberikan contoh penggunaan produksi dalam negeri sebagai semangat untuk memperkuat dan mendukung industri dalam negeri,” kata Deni dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2024.

Deni menilai klarifikasi ini penting disampaikan agar masyarakat mengetahui konteks dari pernyataan Wakil Menteri Keuangan tersebut. Anggito sempat menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto bakal memfasilitasi para menteri hingga seluruh pejabat eselon I era pemerintahan saat ini dengan mobil Maung buatan PT Pindad (Persero) sebagai kendaraan dinas. 

"Minggu depan saya akan pakai mobilnya Maung itu, mobilnya Pindad itu," ucap Anggito di Yogyakarta, Senin 28 Oktober 2024.

Menurutnya, Presiden Prabowo menginginkan penggunaan mobil impor sebagai kendaraan dinas ditiadakan di era pemerintahannya. "Pak Prabowo sudah bilang, minggu depan tidak ada lagi barang impor untuk mobil eselon I sama menteri, luar biasa," ujar Anggito.

Anggito mengatakan mobil Maung dirancang oleh Profesor Sigit Puji Santosa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga Direktur PT Pindad dengan 70 persen menggunakan komponen dalam negeri. 

"Nanti kalau mau lihat Maung, kemarin Profesor Sigit dari ITB, Direktur Utama Pindad, menyampaikan dia merancang mobil Indonesia, 70 persen itu produk dalam negeri," tutur dia.

Sebelumnya, PT Pindad mengatakan masih menunggu tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memakai Maung sebagai kendaraan dinas pemerintah. 

Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose, sangat mengapresiasi arahan Presiden Prabowo menunjukkan adanya komitmen kuat untuk memberdayakan dan menggunakan produk dalam negeri, serta kedepannya memiliki industri otomotif sendiri yang mandiri.

Abraham menyampaikan bahwa Pindad masih menanti proses pengadaan dari masing-masing Kementerian dan instansi.

"Ini merupakan suatu arahan yang luar biasa dan tindakan yang nyata dari Bapak Presiden Prabowo Subianto terhadap keberpihakan industri dalam negeri dengan memberikan kesempatan untuk kami PT Pindad sehingga kita punya industri mobil atau otomotif," tutur Abraham dalam keterangan tertulis kepada Tempo, 31 Oktober 2024.

Abraham mengatakan, Pindad harus menyanggupi apabila presiden sudah menginstruksikan hal tersebut. Sebab arahan tersebut tentunya tidak lepas dari dukungan dari segi fasilitas produksi hingga infrastruktur pendukung. 

“Prinsipnya, Pindad sudah memulai produksi kendaraan operasional dan hasilnya sudah dipergunakan oleh satuan TNI dan Polri,” ujar Abraham. 

Eka Yudha Saputra

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus