Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Mereka yang dibekali 10 hari

Penarikan batalyon 303 dan batalyon lintas udara (linud) 700 ujung pandang. serta pemutasian komandan pasukan sektor c kol.binsar aruan. pengamanan yang dilakukan abri di timor timur.

7 Desember 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KALAU tak ada aral melintang, Batalyon 303 akan ditarik dari Dili, pekan ini. Pasukan tempur dari jajaran Kostrad ini dipulangkan ke asrama mereka di Cikajang, Garut, Jawa Barat. Mudiknya Yon 303 menarik perhatian karena satuan pemukul dari Kostrad ini baru di sana delapan bulan, alias empat bulan lebih cepat dari masa tugas biasanya. Ada apa gerangan? Belum lagi soal pemulangan Yon 303 terjawab, menyusul perkembangan lain: Komandan Pasukan Sektor C Dili, Kolonel Binsar Aruan, dimutasikan. Panglima Kodam IX Udayana Mayor Jenderal Sintong Panjaitan mengakui bahwa penarikan Yon 303 serta Kolonel Aruan ada hubungannya dengan insiden Dili, 12 November lalu. "Ini menyangkut masalah pengendalian komando, untuk menjaga keutuhan Sektor C Dili," tutur bekas Danjen Kopassus itu. Penarikan personel tersebut, tambah Sintong, dilakukan langsung atas perintah Panglima ABRI, setelah mengevaluasi insiden Dili. Namun, Pangdam Udayana itu menolak anggapan bahwa ABRI telah menjatuhkan vonis bersalah atas Aruan. "Ini bukan soal bersalah atau tidak bersalah," kata Panglima Kodam yang membawahkan Bali, Nusa Tenggara, dan Timor Timur tersebut. Tentang Kolonel Aruan, tampaknya Sintong tahu persis bobot anak buahnya karena Binsar salah seorang perwira menengah di jajaran Kodam Udayana. "Dia pekerja yang baik. Tapi, ingat, tidak selalu pekerja baik memperoleh hasil yang baik," kata Sintong seusai pertemuan Pangab dengan Komisi I DPR RI di Senayan, pekan lalu. Tentang penanganan insiden Dili itu? "Hasil yang dicapai memang kurang, ya, prihatinlah kita." Mengenai penarikan Yon 303 itu ada cerita tersendiri -entah dari mana sumbernya -yang beredar di Dili. Pasukan ini disebut-sebut dipulangkan gara-gara bertindak terlalu keras pada peristiwa 12 November itu. Gosip tersebut dibantah Sintong. "Batalyon ini bagus. Jangan kalian kira mereka suka menembak orang. Tapi, kalau terancam, mereka ya menembak," ujarnya. Tidak hanya Yon 303 yang mendapat "telegram pulang", Batalyon Lintas Udara (Linud) 700 Ujungpandang juga tiba di asrama mereka, dua pekan lalu, beberapa hari lebih cepat dari rencana semula. Belum ada konfirmasi Yon 700 ikut berhadapan dengan demonstran pada insiden Dili itu. Namun, menurut Sintong, ada kekhawatiran pasukan itu tak bisa menahan diri karena wakil komandan batalyonnya, Mayor Geerhan Lantara, luka ditusuk senjata tajam. "Esprit de corps ABRI itu sangat tinggi, dan kami khawatir mereka bertindak," kata Sintong. Kendati telah 16 tahun berintegrasi, Timor Timur masih belum secerah dan semaju 26 provinsi lainnya di Indonesia. Selain diwarisi kemiskinan dan kebodohan oleh bekas penjajah, di Timor Timur terdapat gerombolan anti-integrasi, jumlahnya sekitar 150 orang, dan sering melancarkan aksi gerilya. Kekuatan mereka tidak berarti secara militer, tapi cukup untuk meneror rakyat. Maka, ABRI masih memperlakukan Timor Timur sebagai kawasan operasi militer. "Artinya, anggota ABRI yang bertugas di TimTim dikenai tugas militer seperti mencari, menemukan, menawan, bahkan kalau perlu membunuh," ujar Sintong kepada I.G.A. Silawati, koresponden TEMPO di Denpasar. Dilihat dari segi personel, tampaknya kini ABRI lebih menekankan kepada operasi teritorial. Dari sepuluh batalyon yang ada di Tim-Tim pada 1991 ini, misalnya, enam batalyon di antaranya mengemban tugas opster, dan hanya empat batalyon menjalankan misi khusus militer. Misi opster ini dijadwalkan lima tahun. Menurut Sintong, insiden Dili tak perlu mengubah jadwal. Pasukan yang menjalankan operasi teritorial serta operasi militer sama-sama dihimpun dalam satuan setingkat sektor. Ada tiga sektor di Tim-Tim. Sektor A menjaga bagian timur, yang meliputi wilayah Bacau, Los Palos, dan Viqueque. Sektor B membina daerah tengah dan barat, antara lain meliputi Manatutu, Ainaro, Bobonaro, dan Ambeno. Sektor C menjaga wilayah Kodim Dili. Pada sektor A dan B ada pembagian wilayah lagi. Ada yang disebut daerah hijau, tempat permukiman. Di sini, rakyat dan harta benda mereka harus dilindungi. Daerah hijau ini boleh disebut kawasan aman. Lalu, ada daerah kuning, kawasan yang belum sepenuhnya terkendali. Di daerah ini GPK sering beraksi secara terbatas. Lalu, ada daerah merah yang masih rawan. Biasanya daerah merah ini alamnya bergunung-gunung dan sering menjadi tempat persembunyian GPK. Tentu saja penanganan setiap daerah berbeda. Di daerah merah, operasi tempur dan intelijen masih menjadi tugas utama dengan target menangkap gerombolan GPK hidup atau mati. Pada daerah kuning, operasi tempur, intelijen, dikombinasikan dengan program pembinaan teritorial. Pada daerah hijau, yang diutamakan adalah pembinaan teritorial. Operasi intelijen dan militer hanya menjadi pendukung. Sektor C, di sekitar Dili selama ini dihitung sebagai daerah hijau. Penempatan pasukan di sini kecil saja. Namun, belakangan suhu Dili meningkat. Karena itu, pasukan Yon 700 dan Yon 303, yang sedang bertugas di daerah merah Sektor B, ditarik ke Dili untuk membantu pengamanan kota dari gangguan demonstrasi dengan bekal latihan antihuru-hara selama 10 hari. Maka, Sintong menolak anggapan bahwa kedua batalyon itu tak terlatih menghadapi demonstrasi. Hanya saja, ketika itu mereka tampaknya tak dibekali gas air mata dan semuanya berlangsung serba mendadak dan darurat. Putut Trihusodo, Sandra Hamid, Ruba'i Kadir

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus