Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

MISTERI SANG LETNAN PENGEDAR

8 Agustus 1999 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penggerebekan gemilang itu masih menyisakan misteri. Ihwal Letda Inf. Agus Isrok dari kesatuan Kopassus yang terjaring Operasi Kilat Jaya masih gelap hingga kini. Tapi laporan kemajuan Polres Jakarta Barat, para saksi mata dan berbagai sumber di kepolisian mengonfirmasikan kebenarannya. Jika data itu sahih, putra kesayangan KSAD Jenderal Subagyo H.S. ini mestinya bisa dijaring dengan pasal gawat sebagai anggota sindikat pengedar narkotik. Ia tertangkap tangan berikut barang bukti sekoper penuh obat bius. Dari hasil pengembangan operasi sebelumnya, bersama kawannya, Donny Hendrian, mereka terlihat berada dalam posisi bandar pemasok. Masalahnya, para petinggi militer satu suara menyangkal keterlibatan sang Letnan. Begitu pula sang Ayah.

Karaniya D., Dwi Wiyana, Darmawan S.


Rantai Sang Bandar

Jumat, 6 Agustus 1999
M. Tajudin alias Dede (23 tahun) dkk. (145 gram shabu-shabu, 53 butir ekstasi, uang Rp 1 juta)

mengaku dipasok oleh:

Sabtu, 7 Agustus 1999
Tjekky Soemargo alias Jack (35 tahun) dkk. (2,1 kilogram shabu-shabu, 3.875 butir ekstasi, 13 gram putauw, uang Rp 15,5 juta)

mengaku dipasok oleh:

Minggu, 8 Agustus 1999
Donny Hendrian (32 tahun), Letda Agus Isrok alias Deky Setiawan (24 tahun). (4 kilogram shabu-shabu, 7.000 ekstasi, 0,5 ons putauw, uang Rp 2 juta)


Detik-Detik Penggerebekan

SABTU, 7 AGUSTUS 1999

Pk. 24.00
30 orang polisi bergerak menggunakan truk dan jip dari Mapolres Jakarta Barat ke lokasi-lokasi OKJ.

MINGGU, 8 AGUSTUS 1999

Pk. 02.30
Hotel Travel di Manggabesar, Jakarta, dikepung polisi.

Pk. 03.00
Di kamar 408, Agus alias Deky Setiawan dan Donny digerebek. Ditemukan koper hitam penuh berisi narkotik.

Pk. 04.00
Kedua tersangka digelandang ke Mapolres Jakarta Barat.

Pk. 15.00
Kapten Inf. "Bobby", konon dari Kopassus, menelepon Kasat Serse Polres Jakarta Barat. Ia memberi tahu Deky adalah Letda Inf. Agus Isrok, anggota Kopassus dan putra KSAD Jenderal Subagyo H.S.

Hasil pengecekan aparat Polres mengonfirmasikan kebenaran informasi itu.

Pk. 20.00
Atas perintah Kapolda Metro Jaya Mayjen Noegroho Djajoesman, Kapolres Letkol Adjie Rustam mengantar Agus pulang ke rumah ayahnya.

SENIN, 9 AGUSTUS 1999

Nama Agus menghilang dari daftar tersangka. Petinggi Polri dan TNI sibuk menyangkal penangkapan Agus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus