Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko tidak hadir saat Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu 21 Februari 2023. Moeldoko tetap memberikan selamat kepada AHY melalui media sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan pantauan di lapangan, Moeldoko tidak terlihat di barisan para pejabat negara yang hadir. Eks Panglima TNI itu dan AHY diketahui berseberangan pada kisruh internal Partai Demokrat dua tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Moeldoko mengatakan sedang menjadi pembicara konferensi Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Asia Pasifik yang dihadiri oleh 34 delegasi negara di Sri Lanka. “Mohon maaf saya tidak bisa menghadiri pelantikan karena harus menjalankan tugas saya sebagai kepala,” katanya dalam keterangan di Instagram pada Rabu.
Melalui keterangan itu, Moeldoko juga mengucapkan selamat kepada Hadi Tjahjono yang dilantik sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan yang dilantik Presiden Jokowi hari ini.
Ketika memberi pernyataan di Istana, Agus menyampaikan komitmen untuk menjalankan tugas di masa sisa pemerintahan Jokowi. Pemerintah Jokowi akan berakhir 20 Oktober 2024.
Demokrat yang dipimpin oleh AHY berada di luar pemerintahan selama hampir 10 tahun Jokowi menjabat sebagai Presiden. Belakangan Demokrat bergabung dengan partai pendukung yang mengusung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi dalam Pilpres 2024.
“Ini sebuah momentum bersejarah karena Alhamdulilah apa yang kami perjuangan selama ini bisa lebih direalisasikan,” kata AHY ditemui usai pelantikan.
Moeldoko pernah terpilih menjadi ketua umum Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat, 5 Maret 2021.KLB tersebut digagas oleh sejumlah politikus Demokrat yang tak setuju dengan kepemimpinan AHY, seperti Marzuki Alie dan Jhoni Allen. Kisruh itu berlanjut ke jalur hukum. Mahkamah Agung menolak kasasi Moeldoko terkait kepengurusan Demokrat pada 3 Oktober 2022.
Moeldoko sempat mengajukan peninjauan kembali (PK). Namun MA kembali menolaknya pada 10 Agustus 2023. AHY melanjutkan kepemimpinannya di Demokrat. Partai tersebut masuk ke Koalisi Indonesia Maju pendukung Prabowo-Gibran di Pemilu 2024.