Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cina Cari Kotak Hitam AirAsia
SETELAH Amerika Serikat dan Rusia, akhir pekan lalu giliran Cina yang mengirimkan kapal ke Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Kapal yang berangkat dari Hainan itu khusus untuk membantu pencarian kotak hitam pesawat AirAsia PK-AXC QZ8501.
Menurut Kepala Badan Search and Rescue Nasional Marsekal Madya Henry Bambang Soelistyo, kapal Cina itu dilengkapi perangkat sonar serta pinger locator untuk mendeteksi, menemukan, dan mengangkat kotak hitam pesawat.
Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura itu jatuh di Selat Karimata pada Ahad pagi, 28 Desember 2014. Pesawat Airbus A320-200 itu membawa 155 penumpang dan 7 awak. Hingga Jumat pekan lalu, baru 48 jenazah korban yang ditemukan.
Akhir pekan lalu, Badan SAR Nasional menerima laporan bahwa salah satu kapal pencari AirAsia telah menangkap sinyal yang diduga terpancar dari kotak hitam. Posisi sinyal tak jauh dari titik penemuan ekor pesawat nahas tersebut. "Posisi barat laut ekor, antara 2 dan 2,3 mil," ujar Soelistyo.
Bagian ekor pesawat ditemukan pada Rabu pekan lalu. Peralatan untuk pengangkatan ekor, seperti crane dan floating balloon, sudah berada di titik penemuan. Penyelam pun telah bersiaga. Namun, hingga Jumat pekan lalu, ekor pesawat itu belum bisa diangkat karena arus di bawah laut terlalu deras, dengan kecepatan mencapai 4-5 knot.
Jalan Panjang Pencarian
2014
28 Desember
Pesawat AirAsia PK-AXC QZ8501 Surabaya-Singapura dinyatakan hilang kontak.
30 Desember
Tim pencari menemukan sejumlah obyek tiga dimensi di perairan Tanjung Pandan, Belitung Timur, yang diyakini merupakan bagian dari pesawat. Tim juga menemukan jenazah yang terapung.
31 Desember
Hayati Lutfiah adalah jenazah pertama yang bisa diidentifikasi.
2015
2 Januari
Kementerian Perhubungan membekukan rute penerbangan AirAsia Surabaya-Singapura.
7 Januari
Kapal Geosurvey milik Asosiasi Kontraktor Indonesia menemukan ekor pesawat AirAsia.
8 Januari
Tim SAR mendeteksi tujuh bagian pesawat AirAsia di laut.
9 Januari
Baru 48 jenazah korban—dari 155 penumpang dan 7 kru AirAsia—yang ditemukan.
KPK Periksa Istri Muda Fuad Amin
KOMISI Pemberantasan Korupsi memeriksa Siti Masnuri, istri muda Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bangkalan Fuad Amin Imron. Rabu pekan lalu, Siti diperiksa selama sembilan jam sebagai saksi kasus suap proyek minyak dan gas di Bangkalan yang menyebabkan Fuad dijadikan sebagai tersangka.
Komisi antirasuah pada Desember tahun lalu menggeledah sejumlah rumah Amin di Bangkalan, Jawa Timur, antara lain rumah megah dua lantai di Jalan Teuku Umar dan sebuah rumah berpagar hijau di Jalan KH Mohammad Kholil. Menurut penyidik saat itu, kedua rumah tersebut ditinggali Siti.
Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi, Johan Budi Sapto Prabowo, mengatakan pemeriksaan terhadap Siti berkaitan dengan dugaan tindak pidana pencucian uang yang dilakukan Fuad. Menurut Johan, Undang-Undang Pencucian Uang bisa menyeret pelaku pasif, yakni pihak yang menerima duit hasil korupsi. Pelaku pasif diancam hukuman maksimal lima tahun penjara dan denda Rp 1 miliar.
Kejaksaan Bentuk Satuan Antikorupsi
JAKSA Agung M. Prasetyo melantik seratus jaksa anggota Satuan Tugas Khusus Korupsi, Rabu pekan lalu. Satuan tugas ini dibentuk untuk menangani korupsi kelas kakap sekaligus mengurangi beban kerja jaksa pidana khusus korupsi.
Menurut Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Widyo Pramono, seratus anggota satgas itu lolos seleksi ketat sekitar dua bulan. Seleksi dilakukan berjenjang, dari kejaksaan negeri hingga Kejaksaan Agung.
Widyo mengklaim anggota satgas merupakan jaksa yang berpengalaman dalam mengusut kasus korupsi, termasuk korupsi di daerah. Di antara mereka, ada sejumlah jaksa yang pernah bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi.
Jaksa terpilih ini akan bekerja di Jakarta untuk menangani kasus-kasus besar. Namun mereka juga siap diperbantukan ke daerah yang kewalahan menangani kasus korupsi.
Hatta-Zulkifli Menuju Kongres PAN
PARTAI Amanat Nasional mengumumkan bakal menggelar kongres pada 28 Februari-2 Maret 2015 di Bali. Sebulan menjelang kongres, kubu pendukung dua calon ketua umum, Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan, mulai beradu kuat.
Kamis pekan lalu, 24 pemimpin pengurus PAN tingkat provinsi mendeklarasikan dukungan untuk Hatta. Deklarasi berlangsung di Hotel Puri Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan. Menurut Ketua PAN Sulawesi Tenggara Nur Alam, Hatta mendapat banyak dukungan daerah karena telah terbukti berhasil meningkatkan suara PAN hingga 53 persen pada Pemilihan Umum 2014.
Yandri Susanto, Ketua Umum Barisan Muda PAN yang juga anggota tim sukses Zulkifli Hasan, mengatakan kubu Hatta boleh-boleh saja mengklaim mendapat banyak dukungan. Menurut dia, dukungan itu belum tentu bertahan hingga kongres. Sebaliknya, Yandri yakin Zulkifli, yang kini Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, lebih cocok memimpin partai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo