Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Mulai Keluarkan Sinyal, KNKT Turunkan Alat Pencari Black Box Sriwijaya Air SJ182

KNKT mulai menurunkan pinger finder, alat untuk mencari black box Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta Pontianak

10 Januari 2021 | 21.02 WIB

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono memberikan keterangan terkait penemuan bagian kotak hitam (black box) berisi CVR pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 saat konferensi pers di Pelabuhan JICT Tanjung Priok, Jakarta, 14 Januari 2019. Sebelum penemuan CVR, bagian black box Lion Air lain berupa flight data recorder (FDR) yang berisi data mengenai kecepatan, arah, dan ketinggian pesawat, telah ditemukan pada Kamis, 1 November 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono memberikan keterangan terkait penemuan bagian kotak hitam (black box) berisi CVR pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 saat konferensi pers di Pelabuhan JICT Tanjung Priok, Jakarta, 14 Januari 2019. Sebelum penemuan CVR, bagian black box Lion Air lain berupa flight data recorder (FDR) yang berisi data mengenai kecepatan, arah, dan ketinggian pesawat, telah ditemukan pada Kamis, 1 November 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mulai menurunkan pinger finder, alat untuk mencari black box Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta Pontianak, yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu, 9 Januari 2021. Langkah ini diambil karena sinyal dari dua black box disebut sudah terpantau oleh tim pencari.

"KNKT telah menurunkan alat pinger finder dan sudah ada di KM Rigel dan segera akan dilaksanakan pencarian oleh para penyelam dengan menggunakan portable pinger finder," kata Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono, di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 10 Januari 2021.

Dengan langkah ini, Soerjanto mengharapkan dua black box Sriwijaya Air yakni cockpit voice record (CVR) dan flight data recorder (FDR). Adapun CVR adalah black box yang merekam komunikasi antara pilot, pengawas badara, co pilot dan suara lain di dalam cockpit. Sedangkan FDR merekam data kecepatan arah ketinggian pesawat.

"Jadi kami hari ini konsentrasi mencari black box serta mengindentifikasi part-part yang ada di sini yang sudah kita temukan," kata Soerjanto.

Selanjutnya Soerjanto mengatakan KNKT akan memarking part ini ditemukan di mana. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi bagaimana penyebaran serpihan-serpihan tersebut.

"Tapi hari ini mudah-mudahan tak terlalu lama black box bisa kita temukan," kata Soerjanto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Egi Adyatama

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus