Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, mengatakan pihaknya tak akan memberikan pertanyaan-pertanyaan menyerang untuk pasangan Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin di debat pilpres esok hari. Menurut dia, pertanyaan-pertanyaan yang akan ia lontarkan dalam debat pilpres besok adalah kasus-kasus yang memang ada di masyarakat saja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami tidak akan mengorek-ngorek, itu bukan style Prabowo-Sandi. Saya pikir hanya kasus yang ada di masyarakat saja yang menjadi pertanyaan besar. Kami tidak akan menyerang individu. Kami akan sangat menghormati Pak Presiden dan memuliakan Pak Kiai," kata Sandi pada wartawan di lapangan Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu, 16 Januari 2019.
Menurut Sandi, fokusnya pada debat esok hari adalah perbandingan antara Jokowi yang telah memegang kepemimpinan tertinggi selama hampir lima tahun terakhir dengan problem nyata yang dialami masyarakat saat ini. "Dan juga pemikiran seandainya lima tahun lagi ke depan akan bagaimana. Kalau kami jelas apa yang akan kami lakukan. Nah, kami fokus disitu," ujar dia.
Sandi mengatakan sebenarnya ada usulan dari tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan menyerang untuk Jokowi dan Ma'ruf Amin. Meskipun demikian, kata dia, usulan itu telah ditolak oleh Prabowo Subianto.
"Pak Prabowo tidak ingin saling menyerang. Pak Prabowo ingin semuanya dilakukan dengan penuh rasa saling menghormati dan santun dalam budaya kita," ujar Sandiaga Uno.
Sebelumnya, Wakil ketua Tim Kampanye Nasional sekaligus koordinator debat Jokowi - Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding, mengatakan akan membawa beberapa isu ke dalam debat capres, di antaranya adalah isu penculikan aktivis dan kasus korupsi PT Duta Graha Indah.
“Isu penculikan penting agar masyarakat tidak lupa dan mengetahui jejak rekam seseorang. Bahwa pemimpin Indonesia ini harus orang baik-baik,” ucap Karding saat dihubungi wartawan, Selasa 15 Januari 2019.
Isu kedua, kata Karding, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menggunakan kewenangan untuk mengusut kasus korupsi korporasi, salah satunya adalah PT DGI yang kini bernama PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE). Sandiaga pernah menjabat sebagai komisaris Duta Graha Indah.
“Jadi ini tentu ruang dan hal strategis untuk kita minta penjelasannya kepada Pak Sandiaga Uno dan Pak Prabowo,” kata koordinator debat capres kubu Jokowi - Ma'ruf ini.