Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto berbicara soal kondisi geopolitik saat ini yang dinamis dan tidak menentu. Menurut dia, kondisi geopolitik masa kini menuntut para perwira militer untuk memiliki kecakapan di bidang intelijen strategis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itu dia sampaikan saat memberikan pengarahan kepada perwira tinggi dan menengah TNI dalam rapat pimpinan tahunan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. "Dengan perkembangan geopolitik sekarang yang sangat dinamis, para perwira yang punya kemampuan intelijen harus memiliki kemampuan intelijen strategis," ujarnya, Jumat, 31 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jenderal bintang empat ini berujar bahwa kewajiban bagi para perwira memiliki kecakapan intelijen ini sudah dilakukan sejak 2024. Ia mengatakan bahwa kelas program itu bakal dilanjutkan pada tahun ini.
Dia mengapresiasi Kepala Badan Intelijen Strategis yang telah mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan program tersebut. Dengan kelas program itu, kata Agus, personel yang menjabat asintel di daerah kini bisa mendapatkan pendidikan intelijen strategis.
Bahkan, Agus berencana memberikan pelatihan tentang ilmu intelijen strategis ini kepada jajaran di Pangdam maupun komando utama. "Sehingga kalian bisa berpikir geopolitik negara lain, tidak hanya berpikir ke dalam saja," ucap dia.
Dia mengaku pernah mendapatkan ilmu tentang intelijen strategis ini ketika masih bertugas di bidang operasional. Menurut dia, ilmu tentang intelijen strategis ini bisa jadi modal penting bagi prajurit TNI di masa depan. "Sangat berguna bagi kita kalau mau menjadi seorang komandan," ucapnya.