Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

PBNU Nonaktifkan Erick Thohir dari Ketua Lakpesdam

PBNU menonaktifkan Ketua Lakpesdam Nahdlatul Ulama Erick Thohir karena menjadi tim sukses calon presiden dan wakil presiden.

24 Januari 2024 | 22.45 WIB

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) dan Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) serta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kiri) menyimak pidato Presiden Joko Widodo saat apel Hari Santri Nasional di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 22 Oktober 2023. Kegiatan memperingati Hari Santri Nasional 2023 yang dihadiri sejumlah pejabat pemerintah hingga tokoh ulama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) serta ribuan santri tersebut mengangkat tema Jihad Santri, Jayakan Negeri. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Perbesar
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) dan Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) serta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kiri) menyimak pidato Presiden Joko Widodo saat apel Hari Santri Nasional di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 22 Oktober 2023. Kegiatan memperingati Hari Santri Nasional 2023 yang dihadiri sejumlah pejabat pemerintah hingga tokoh ulama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) serta ribuan santri tersebut mengangkat tema Jihad Santri, Jayakan Negeri. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia atau Lakpesdam PBNU Erick Thohir dinonaktifkan sementara dari jabatannya itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU menonaktfkan Erick bersama 64 fungsionaris lainnya karena menjadi tim sukses calon presiden dan wakil presiden serta menjadi calon anggota legislatif di Pemilu 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Erick dinonaktifkan melalui surat bernomor 285.a/PB.01/A.II.01.08/99/01/2024. Surat tersebut sebagai pembaruan dari surat penonaktifan yang sebelumnya diterbitkan oleh PBNU pada 21 Januari 2024.

"SK No 285.a merupakan perbaikan dari SK 285 terdahulu," jelas Wakil Ketua Umum PBNU, H Amin Said Husni dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 24 Januari 2024.

Menurut Amin, SK Nomor 285 a merupakan perbaikan dari SK terdahulu karena di SK 285 ada nama Inayah Abdurrahman Wahid, KH Fuad Nurhasan, dan Imron Rosyadi. Ketiga nama tersebut kemudian dikeluarkan dari daftar nama pengurus yang dinonaktifkan karena mereka bukan bagian dari tim sukses capres-cawapres.

"Dan menambahkan nama Erick Thohir (relawan capres), Andi Salahuddin, dan Gus Hilmy Muhammad (calon DPD)," ujar Amin Said.

Sebelumnya, PBNU telah menonaktifkan sedikitnya 64 nama fungsionaris dari jajaran Pengurus Harian dan Pleno PBNU berdasarkan Surat Keputusan Nomor 285/PB.01/A.II.01.08/99/01/2024.

Amin Said menambahkan, penonaktifan fungsionaris PBNU itu terhitung sejak tanggal penetapan oleh lembaga yang berwenang, sampai dengan selesainya proses pemilu 2024.

“Mayoritas nama sudah mengajukan izin cuti atau nonaktif sejak ada penetapan dari KPU. Surat Keputusan ini sebagai penegasan dari PBNU atas permohonan nonaktif mereka,” kata dia.

Semua fungsionaris tersebut adalah nama-nama yang secara resmi tercatat sebagai calon legislatif dan tim sukses calon presiden dan wakil presiden.

Di jajaran Mustasyar, antara lain terdapat nama mantan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (Timnas Amin), anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Luthfi bin Yahya (TKN Prabowo-Gibran), dan mantan politisi PKB Muhammad AS Hikam (TPN Ganjar-Mahfud).

Sementara itu, di jajaran Pengurus Harian Syuriyah dan Tanfidziyah terdapat lima orang caleg dan 11 orang yang masuk tim capres. Antara lain KH Ma’shum Faqih (Timnas Amin), Khofifah Indar Parawansa (TKN Prabowo-Gibran), dan KH Mustofa Aqil Siradj (TPN Ganjar-Mahfud).

Nama Khofifah sebagai Ketua Umum Muslimat NU juga masuk dalam jajaran 48 orang Pengurus Pleno PBNU yang dinonaktifkan. Selain Khofifah, terdapat Ketua Umum Jam'iyatul Qurra' wal Huffadz Saifullah Ma'shum (Timnas Amin), Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) KH Asep Saifuddin Chalim.

Ketua Umum Ikatan Sarjana NU (ISNU) Ali Masykur Musa dan Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LPPNU) Nusron Wahid (TKN Prabowo-Gibran) serta Ketua Lembaga Takmir Masjid NU (LTMNU) Nasyirul Falah Amru dan Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis Yenny Wahid (TPN Ganjar-Mahfud).

Nahdlatul Ulama kerap jadi rebutan dalam setiap kontestasi politik di tanah air. Organisasi ini dianggap mampu menjadi pendulang suara elektoral bagi calon presiden dan wakil presiden.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin mengatakan NU selalu ditarik ke gelanggang politik elektoral karena menjadi ormas dengan basis massa terbesar di Indonesia.

"Baik elite maupun peserta pemilu membutuhkan basis dukungan politik NU dan suaranya," ujar dia seperti dikutip Koran Tempo, Ahad, 21 Januari 2024.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus