Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

PDIP Anggap Pembuatan Patung Jokowi di NTT Wujud Apresiasi Rakyat

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berujar NTT tidak banyak mendapatkan sentuhan di era kepemimpinan sebelum Jokowi.

8 Oktober 2018 | 15.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto dalam rapat koordinasi nasional ketiga bidang kemaritiman di kantor lama DPP PDI Perjuangan, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, 8 April 2018. Tempo / Friski Riana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta-Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan tanggapannya tentang rencana masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) di wilayah tapal batas atau cross border Kabupaten Belu untuk membuat patung Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurut Hasto pembuatan patung  itu adalah apresiasi jujur dari rakyat untuk pemimpinnya.

"Ketika pemimpin hadir di tengah rakyat, yang jarang dilakukan oleh para politisi dan pemimpin lainnya, ini kemudian rakyat mengapresiasikan secara jujur kepada pemimpinnya," kata Hasto di kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin 8 Oktober 2018.

Baca: Kemenpar: Pembangunan Patung Jokowi di NTT Keinginan Masyarakat

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu membenarkan rencana masyarakat membuat patung Jokowi. Menurut Marius kehadiran patung tersebut berguna untuk mengangkat branding pariwisata.

"Karena sosok Pak Jokowi ini banyak dikagumi oleh masyarakat NTT, bahkan Timor Leste. Jadi dengan adanya patung beliau, destinasi wisata akan laris," kata Marius kepada Tempo saat dihubungi.

Simak: Usulan Patung Jokowi Diminta Dikaji Melalui Jajak Pendapat

Marius menuturkan patung itu akan dibangun di bawah pohon asam yang kini memiliki nama Pohon Asam Jokowi. Pada 2014 Jokowi pernah menghampiri para ibu dan bapak yang sedang duduk-duduk di sana. Saat itu Jokowi sedang memantau Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain.

Semenjak kehadiran Jokowi, masyarakat membuat prasasti sederhana di dekat pohon asam dari susunan batu. Kini, tempat itu pun menjadi destinasi unggulan. Dalam sehari, kata Marius, ada 50-70 tamu wisatawan yang datang.

Lihat: Patung Jokowi di NTT Dianggap Bisa Mengangkat Branding Pariwisata

Hasto berujar NTT tidak banyak mendapatkan sentuhan di era kepemimpinan sebelum Jokowi. Jokowi, kata Hasto, telah mengedepankan pembangunan NTT dalam wujud pembangunan tujuh waduk bendungan di provinsi itu.

"Sehingga mungkin rakyat menyampaikan seperti itu. Tetapi saya tahu Pak Jokowi lebih mengedepankan kepentingan rakyat daripada sekedar membuat patung," tutur Hasto.

RYAN DWIKY ANGGRIAWAN | FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus