Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta-Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan tanggapannya tentang rencana masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) di wilayah tapal batas atau cross border Kabupaten Belu untuk membuat patung Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurut Hasto pembuatan patung itu adalah apresiasi jujur dari rakyat untuk pemimpinnya.
"Ketika pemimpin hadir di tengah rakyat, yang jarang dilakukan oleh para politisi dan pemimpin lainnya, ini kemudian rakyat mengapresiasikan secara jujur kepada pemimpinnya," kata Hasto di kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin 8 Oktober 2018.
Baca: Kemenpar: Pembangunan Patung Jokowi di NTT Keinginan Masyarakat
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu membenarkan rencana masyarakat membuat patung Jokowi. Menurut Marius kehadiran patung tersebut berguna untuk mengangkat branding pariwisata.
"Karena sosok Pak Jokowi ini banyak dikagumi oleh masyarakat NTT, bahkan Timor Leste. Jadi dengan adanya patung beliau, destinasi wisata akan laris," kata Marius kepada Tempo saat dihubungi.
Simak: Usulan Patung Jokowi Diminta Dikaji Melalui Jajak Pendapat
Marius menuturkan patung itu akan dibangun di bawah pohon asam yang kini memiliki nama Pohon Asam Jokowi. Pada 2014 Jokowi pernah menghampiri para ibu dan bapak yang sedang duduk-duduk di sana. Saat itu Jokowi sedang memantau Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain.
Semenjak kehadiran Jokowi, masyarakat membuat prasasti sederhana di dekat pohon asam dari susunan batu. Kini, tempat itu pun menjadi destinasi unggulan. Dalam sehari, kata Marius, ada 50-70 tamu wisatawan yang datang.
Lihat: Patung Jokowi di NTT Dianggap Bisa Mengangkat Branding Pariwisata
Hasto berujar NTT tidak banyak mendapatkan sentuhan di era kepemimpinan sebelum Jokowi. Jokowi, kata Hasto, telah mengedepankan pembangunan NTT dalam wujud pembangunan tujuh waduk bendungan di provinsi itu.
"Sehingga mungkin rakyat menyampaikan seperti itu. Tetapi saya tahu Pak Jokowi lebih mengedepankan kepentingan rakyat daripada sekedar membuat patung," tutur Hasto.
RYAN DWIKY ANGGRIAWAN | FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini