Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Respons Pj Gubernur Jakarta soal Penurunan Omzet Pedagang Kantin Imbas Program Makan Bergizi Gratis

Pemerintah Jakarta akan melakukan evaluasi program Makan Bergizi Gratis yang berdampak terhadap pedagang di kantin sekolah.

13 Januari 2025 | 14.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pelajar menyantap makanan bergizi saat pelaksaaan perdana program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri Kandeman 01, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, 13 Desember 2025. Pemerintah Kabupaten Batang melaksanakan program MBG yang didistribusikan secara bertahap dengan jumlah pelajar penerima manfaat sebanyak sekitar 141.000 siswa. ANTARA/Harviyan Perdana Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan pemerintah daerah bakal mengevaluasi program Makan Bergizi Gratis yang berdampak terhadap omzet pedagang di kantin sekolah. “Ini kan MBG masih dievaluasi ya, masalah kantin tersebut juga akan dievaluasi,” kata Teguh kepada wartawan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Cahaya Jaya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Senin, 13 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teguh mengatakan, saat ini pemerintah masih berfokus agar pelaksanaan program MBG sesuai dengan perencanaan. Dia menyebut, nantinya pemerintah provinsi dan pemerintah daerah akan diundang oleh Badan Gizi Nasional selaku penanggungjawab program MBG untuk mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.

Dalam forum tersebut, Teguh akan menyampaikan mengenai permasalahan mengenai turunnya omzet pedagang kantin akibat program ini. “Tentu saja dalam forum tersebut kami akan memberikan saran masukan yang selama ini kami cermati masalah MBG tersebut,” kata dia.

Sebelumnya, seorang pedagang bernama Raswiti di kantin SDN Cilangkap 5 Kota Depok mengatakan dagangannya tidak laku pada hari pertama digelarnya program MBG pada Senin, 6 Januari 2025. Perempuan berusia 52 tahun tersebut telah lama berjualan di sekolah yang menjadi salah satu tempat pertama pelaksanaan program makan gratis yang diusung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto itu..

Biasanya, kata Raswiti, dia bisa mendapatkan Rp 300 ribu per hari dari berjualan di kantin. Namun kali ini Raswiti pesimistis bisa meraup nilai penjualan yang sama setelah ada program terbaru pemerintah itu. "Boro-boro, perasaan dari tadi baru terjual 4 ribuan perak," kata Raswiti sambil tertawa.

Menurut Raswiti, Makan Bergizi Gratis adalah program yang baik untuk para siswa dan orang tuanya. Namun, sebagai pedagang, dia merugi. Para pedagang di SDN Cilangkap 5 juga membayar sewa kantin dan uang kebersihan untuk berjualan.

Hal yang sama disuarakan oleh Imro'ah, pedagang di kantin yang sama. "Tadi cuma laku satu-dua. Biasanya banyak," kata perempuan berusia 51 tahun tersebut.

Imro'ah mengatakan para siswa biasanya berkunjung ke kantin sebelum jam belajar dimulai. Namun, kali ini mereka tidak membeli apa-apa dari para pedagang karena menunggu pemberian makan gratis dari pemerintah.

Adapun, program MBG merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto. Program ini pertama kali dilaksanakan pada 6 Januari 2025 di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi.

Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan selama Januari hingga Maret 2025, diharapkan program makan bergizi gratis dapat menyentuh tiga juta penerima manfaat. Penerima manfaat itu terdiri dari balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan ibu hamil serta ibu menyusui. Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga mencapai 15 juta pada akhir tahun 2025.

Sultan Abdurrahman berkontribusi dalam artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus