Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Pekerjaan Rumah Naiknya Jumlah Penganggur Terdidik

Sektor industri manufaktur tumbuh melambat.

16 Maret 2019 | 00.00 WIB

Ratusan pencari kerja agantre saat pameran bursa kerja di Balai Kartini, Jakarta.
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ratusan pencari kerja agantre saat pameran bursa kerja di Balai Kartini, Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

JAKARTA – Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, menyatakan para calon wakil presiden perlu membicarakan meningkatnya jumlah penganggur terampil dan terdidik dalam debat nanti. "Pengangguran yang sulit diturunkan ternyata dari lulusan SMK (sekolah menengah kejuruan) dan universitas," ujar Eko di Jakarta, Kamis lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ia merujuk pada data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus 2018 yang menunjukkan persentase pengangguran lulusan sekolah menengah atas sebesar 27,57 persen dan SMK berjumlah 24,74 persen dari jumlah total dari sekitar 7 juta penganggur di Indonesia. Penganggur lulusan universitas juga tinggi, mencapai 10,42 persen. "Tingkat pengangguran dari SMK dan universitas mengalami tren kenaikan sejak 2013."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Persentase itu, ujar Eko, menunjukkan bahwa sektor ekonomi yang memerlukan keahlian dan keterampilan di Indonesia, khususnya sektor industri manufaktur, tumbuh lambat. Dengan demikian, daya serap bagi angkatan kerja terlatih dan terdidik masih rendah. "Padahal promosi kedua program itu (SMK dan kuliah) masih sangat tinggi. Di sisi lain, probabilitas menganggur setelah berkuliah juga tinggi. Ini perlu dicari solusinya," kata Eko.

Debat ketiga pemilihan presiden besok akan mengangkat tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya. Debat kali ini hanya mempertemukan calon wakil presiden, yakni Ma’ruf Amin dan Sandiaga Uno. Pemerintah dinilai punya pekerjaan rumah di bidang ketenagakerjaan.

Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo, mengatakan pemerintah mendatang harus membenahi tata kelola penempatan dan perlindungan pekerja migran karena ada perubahan yang signifikan. Pembenahan penting karena, jika sebelumnya penempatan dan perlindungan bersifat sentralistik, kini telah terdesentralisasi.

Pemerintah daerah, bahkan hingga pemerintah desa, kata Wahyu, perlu memberikan pelayanan penempatan, dan perlindungan terhadap buruh migran. "Ini yang menjadi tantangan pemerintah ke depan," kata dia.

Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin mengatakan program Kartu Prakerja yang menjadi program Presiden Joko Widodo akan memberikan layanan pelatihan vokasi. Selain itu, kata dia, pemerintahannya kelak akan meningkatkan atau memberi pelatihan bagi yang belum bekerja. "Kami juga akan memberikan pelatihan bagi yang akan berganti pekerjaan," kata dia.

Adapun kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengatakan pemerintah perlu mendorong sumber daya manusianya agar menjadi pembuat lapangan pekerjaan atau pekerja dengan keahlian tinggi. Anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Dradjad Wibowo, mengatakan calon usungannya bakal berfokus pada usaha menciptakan lapangan kerja sebesar-besarnya untuk mencapai full employment. "Ini tak berarti pengangguran nol, melainkan sedikit di atas nol," kata dia.

MAYA AYU PUSPITASARI | CAESAR AKBAR | FIKRI ARIGI | REZKI ALVIONITASARI

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus