Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Pembangunan Gedung Baru DPR Digagas sejak 10 Tahun Lalu

Rencana pembangunan gedung baru DPR akan disusun ulang karena hasil sayembara desainnya tidak sesuai.

26 Oktober 2017 | 12.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gedung MPR, DPR, dan DPD. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pembangunan gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan disusun ulang. Menurut pelaksana tugas Sekretaris Jenderal DPR, Damayanti, hal itu dilakukan karena hasil sayembara desain pembangunan gedung DPR tidak sesuai dengan yang diinginkan lembaganya.

"Namanya kontes itu tidak sempurna, dan hasilnya belum tentu akan dipakai," ujar Damayanti di kompleks DPR, Rabu, 25 Oktober 2017.

Baca: Dana Gedung Baru DPR Rp 5,7 Triliun Disetujui, Klaim atau Fakta?

Damayanti belum mau menjelaskan kapan perencanaan hingga pembangunan gedung itu dimulai. Menurut dia, perencanaan akan dimulai dari tahap konsultasi sampai manajemen konstruksi sebelum pembangunan berjalan. Semuanya akan dilakukan melalui proses lelang. "Jadi tidak serta-merta membangun gedung," ujar Damayanti.

Pembangunan gedung DPR ini sudah direncanakan sejak 10 tahun lalu. Perencanaan proyek gedung ini kerap tak transparan. Tudingan ihwal penggelembungan anggaran pun kerap ditujukan ke DPR. Berikut ini perjalanan upaya DPR membangun gedung baru tersebut.

4 Februari 2006
DPR membentuk Tim Kajian Peningkatan Kinerja untuk mengatasi rendahnya tingkat kehadiran anggota dan produktivitas legislasi. Menurut kajian, ruang sidang yang dinilai tidak nyaman menjadi penyebab. Muncullah rencana pembangunan gedung baru.

2008-2009
Sekretariat Jenderal DPR menyodorkan konsep gedung baru DPR berbentuk huruf U terbalik.

2010
Ketua DPR Marzuki Alie memperoleh gambaran lengkap rencana gedung baru DPR sehingga menurut dia tak perlu ada sayembara. Pembangunan ditunda hingga 2011.

11 Maret 2011
Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Setjen DPR Soemirat mengungkapkan kajian Kementerian Pekerjaan Umum yang menyebut biaya pembangunan gedung Rp 1,138 triliun.

21 April 2011
ICW melaporkan ke KPK dugaan penggelembungan pembangunan gedung DPR senilai Rp 602 miliar dari total anggaran Rp 1,138 triliun.

23 Mei 2011
Marzuki Alie membatalkan rencana pembangunan gedung.

November 2014
Usul pembangunan gedung baru DPR muncul kembali.

12 Februari 2015
Grand design penataan fisik gedung DPR masuk ke komponen penambahan anggaran DPR usulan Badan Urusan Rumah Tangga. Total tambahan anggaran Rp 1,6 triliun.

14 Agustus 2015
Presiden Joko Widodo batal menandatangani prasasti pembangunan gedung baru DPR.

30 Oktober 2015
Rapat paripurna DPR menyetujui RAPBN 2016, termasuk duit ratusan miliar rupiah bagi Setjen DPR, yang disebut-sebut untuk rencana pembangunan gedung baru.

November 2015
DPR menetapkan pemenang sayembara desain gedung.

4Juli 2017
Usul pembangunan gedung kembali mencuat. Ada dana Rp 601 miliar untuk megaproyek itu.

Oktober 2017
DPR akan mendesain ulang gedung baru.

HUSSEIN ABRI DONGORAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus