Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta --Rencana pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan presiden terpilih Prabowo Subianto memberi sinyal kemungkinan bergabungnya partai berlambang banteng itu ke kabinet. Pengamat yang juga peneliti Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Herlambang Wiratraman, mengatakan jika hal tersebut terjadi maka masyarakat akan dibuat semakin tidak percaya terhadap partai politik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Herlambang menyayangkan, pilihan politik PDIP apabila mereka pada akhirnya memilih untuk bergabung dengan kabinet pemerintahan Prabowo. Sebab, hal itu berbanding terbalik dengan realita masyarakat yang menginginkan adanya keseimbangan kekuasaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kalau PDIP bergabung dengan kekuasaan, pertama, akan menebalkan ketidakpercayaan publik terhadap partai politik. Kedua, kebohongan itu dikonfirmasi sendiri melalui langkah-langkah yang secara terang-terangan ditampilkan di ruang publik,” kata Herlambang ketika dihubungi Tempo pada Ahad, 22 September 2024.
Kebohongan yang dimaksud Herlambang adalah pernyataan dari PDIP yang sebelumnya menyatakan siap menjadi oposisi. Pernyataan tersebut pernah diutarakan oleh Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, saat dimulainya Pemilu 2024. “Ketika PDI Perjuangan berada di luar pemerintahan tahun 2004 dan 2009, kami banyak diapresiasi karena peran serta meningkatkan kualitas demokrasi,” kata Hasto pada 14 Februari 2024.
Herlambang Wiratraman mengatakan, dalam situasi tidak ada oposisi yang berfungsi sebagai penyeimbang, masyarapat sipil punya andil yang lebih besar ketimbang partai politik. “Kita bisa menyaksikan tidak banyak yang bisa diharapkan dari partai politik saat ini,” kata dia.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Puan Maharani, mengkonfirmasi adanya rencana pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto. Puan juga menyatakan tidak menutup kemungkinan partainya bergabung ke pemerintahan Prabowo.
"Semuanya tidak ada yang tidak mungkin. Mungkin saja," katanya seusai membuka Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan Calon Anggota DPR dan DPD Terpilih, di Hotel Shangri-La, Jakarta pada Sabtu, 21 September 2024.
Adil Al Hasan dan Novali Panji Nugroho berkontribusi dalam penulisan artikel ini.