Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) Sebby Sambom mengatakan pihaknya akan memperingati kebangkitan hari lahir Papua Barat pada 1 Desember 2023. Sebby berujar hari itu merupakan tanggal diumumkannya embrio negara Papua Barat pada 1961 atau 62 tahun yang lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bahwa 1 Desember merupakan hari di mana bangsa Papua mengumumkan embrio negara. Itu telah terjadi piagam-piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di mana PBB memerintahkan untuk memberikan kemerdekaan kepada bangsa-bangsa jajahan," kata Sebby dalam keterangan video yang dia kirim kepada Tempo, Rabu, 29 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam video tersebut, Sebby terlihat menyampaikan pesannya di luar ruangan dengan latar bendera bintang kejora. Dia mengenakan topi dan baju safari berwarna abu-abu.
Dalam pesan tersebut, Sebby berujar negara-negara Melanesia diminta mempersiapkan kemerdekaan sekitar tahun 1961. Mereka termasuk Papua Nugini, Vanuatu, Kepulauan Solomon, dan Fiji. Adapun bangsa Papua, kata Sebby, juga sedang dipersiapkan kemerdekaannya oleh pemerintah kolonial Belanda saat itu.
"Di mana mereka sudah membentuk parlemen negara, 5 April 1961 kemudian membentuk komite nasional Papua Barat," ujar Sebby. Selain itu, kata dia, bangsa Papua kala itu juga sudah membentuk kabinet pemerintahan dan segala sesuatu yang dibutuhkan suatu bangsa merdeka, termasuk lagu kebangsaan. "Itu embrio negara, diumumkan tanggal 1 Desember 1961."
Maka dari itu, Sebby sebagai juru bicara Panglima TPNPB memberikan himbauan agar bangsa Papua dan orang-orang yang simpatik dengan perjuangan mereka dapat tetap merayakan hari pembentukan pengumuman embrio negara bangsa Papua Barat.
Dia juga memberi arahan agar upacara militer dilaksanakan di markas-markas TPNPB yang tersebar di berbagai daerah. Menurutnya, ada 36 komando daerah pertahanan di seluruh tanah Papua yang diimbau untuk melaksanakan upacara tersebut.
"Kami sedang berjuang, lebih khusus TPNPB tetap merayakan di markas-markas, upacara militer harus dilakukan dan sipil sesuaikan dengan keadaan," ujar dia.
Diketahui, pemerintah Indonesia seringkali menyebut 1 Desember sebagai hari ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM), meski OPM sendiri sudah menyanggahnya.