Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Perwakilan Warga Jakarta Akan Adukan Maruarar Sirait ke Bawaslu

Sekelompok warga Jakarta melaporkan Maruarar Sirait ke Bawaslu buntut pernyataan yang dinilai bertentangan dengan SARA.

25 November 2024 | 17.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -- Sekelompok warga Jakarta akan melaporkan Menteri Perumahan dan Pemukiman Maruarar Sirait ke Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu. Pengaduan dilayangkan sekitar pukul 15.30 WIB pada Senin, 25 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Samuel David, yang menyebut selaku perwakilan warga Jakarta, mengatakan mereka akan mengadukan Maruarar kepada Bawaslu buntut pernyataannya soal suara pemilih Pramono-Rano Karno akan terkikis dari unsur kalangan non-muslim karena didukung Anies Baswedan. Menurut David, yang juga seorang advokat, pernyataan tersebut dinilai mempertentangkan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

David menuturkan telah menyiapkan berkas laporan dan juga bukti berupa pranala berita online yang memuat pernyataan anak dari pendiri Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang kini beralih ke Partai Gerindra. “Baru laporan dan link beritanya,” ujar David saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp pada Senin, 25 November 2024.

Pilkada Jakarta diikuti tiga pasangan calon. Mereka adalah Ridwan Kamil-Suswono yang diusung 12 partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Di antara, Gerindra, Golkar, dan Demokrat. Pasangan calon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana maju dalam pilkada Jakarta dari jalur independen atau non partai. Adapun pasangan calon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno diusung PDIP dan beberapa partai lain, seperti Hanura.

Pengaduan terhadap Maruarar bermula dari pernyataan yang menyebutkan suara pemilih pasangan Pramono Anung-Rano Karno di pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta bakal terkikis seusai memperoleh dukungan dari Anies Baswedan, mantan gubernur Jakarta 2017-2022. "Saya yakin (suara) akan turun karena sekarang Pramono didukung oleh Anies," kata Maruarar yang biasa disapa Ara di Jakarta, Jumat, 22 November 2024.

Ara mencontohkan, saat Ridwan Kamil dipasangkan dengan politikus PKS Suswono, mayoritas kalangan non-muslim di Jakarta berubah haluan mendukung Pramono-Rano. Alasannya, basis suara PDIP merupakan kelompok nasionalis yang tidak sejalan dengan Anies, yang dinilai sebagai figur agamis.

Akan tetapi, menurut Ara, setelah Anies menyatakan dukungannya terhadap pasangan Pramono-Rano bukan tidak mungkin kalangan non-muslim tersebut akan kembali memberikan suaranya kepada duet Ridwan-Suswono. "Karena itu saya berterima kasih kepada Mas Anies yang telah mendukung Pramono-Rano," ujar Ara.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional, Ronny Talapessy, sebelumnya mengumumkan akan mengambil langkah hukum atas pernyataan Maruarar. “Kami segera laporkan kepada Bawaslu,” ujar Ronny kepada awak media di Cikini, Jakarta Pusat, pada Ahad, 24 November 2024. 

Ronny menilai pernyataan Maruarar berbahaya karena berpotensi memecah-belah warga Jakarta bertepatan dengan kontestasi pemilihan kepala daerah. Akan tetapi, dalam laporan yang akan dilayangkan kepada eks kader PDIP itu, Ronny mengonfirmasi bukan bagian dari langkah hukum PDIP. “Warga Jakarta,” ujar Ronny melalui WhatsApp pada Senin, 25 November 2024.

Andi Adam Faturahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor:

Golkar Masih Bahas Kemungkinan Beri Bantuan Hukum ke Gubernur Bengkulu Rohidin

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus