Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Pesan Jokowi Saat Resmikan Museum Islam Indonesia di Tebuireng

Jokowi mengatakan melalui museum itu, masyarakat harus mencintai dan menjaga Indonesia.

18 Desember 2018 | 17.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, 18 Desember 2018. TEMPO/Friski Riana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jombang - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Museum Islam Indonesia Hasyim Asy'ari di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada Selasa, 18 Desember 2018. Lokasi museum berada dekat dengan Pondok Pesantren Tebuireng.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jokowi mengatakan melalui museum itu, masyarakat harus mencintai dan menjaga Indonesia. "Menjaga kemerdekaan yang diperjuangkan para ulama dan santri, pejuang, pahlawan kita," kata Jokowi dalam sambutannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan cucu Hasyim Asy'ari, Salahuddin Wahid atau Gus Sholah, serta keluarga besar Tebuireng selalu mengingatkan bahwa Islam masuk ke Nusantara dengan proses yang sangat damai. Islam, kata Jokowi, berkembang dengan dialog medium lokal seperti syair, wayang, gurindam dan kasidah.

"Kita juga diingatkan bahwa kejayaan kerajaan Islam dari Aceh sampai Maluku mengantar kita pada kemajuan bangsa di masa kini. Kita juga diingatkan pesantren-pesantren sejak lama turut aktif mencerdaskan manusia-manusia Indonesia," kata Jokowi.

Jokowi juga mengingatkan bahwa Indonesia saat ini dengan bentuk NKRI berlandaskan ideologi Pancasila. Sejatinya turut dibentuk para ulama, santri, dan umat islam bersama elemen bangsa lain. Karena itu, Jokowi pun menegaskan bahwa persatuan, persaudaraan, dan kerukunan menjadi aset terbesar bangsa.

Pembangunan museum berasal dari anggaran pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud. Biaya pembangunannya sekitar Rp 30 miliar. Museum ini dibangun sebagai penghormatan kepada para ulama yang berjasa dalam berjuang bagi kemerdekaan RI.

Komitmen dan rencana pendirian museum tersebut sebenarnya sudah ada sejak masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Di dalam museum terdapat benda bersejarah tentang Islam di Nusantara, seperti buku-buku dan kitab karya para ulama. Museum ini diharapkan menjadi bahan rujukan dan referensi tentang Islam di Indonesia.

Friski Riana

Friski Riana

Bergabung dengan Tempo sejak 2015 dan kini bertugas di Desk Jeda. Ia sehari-hari melakukan peliputan yang berkaitan dengan tren gaya hidup, kesehatan, dan hobi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus