Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Polisi Terjunkan 7.000 Personel untuk Berjaga dalam Pilkada Papua

Kepolisian Daerah Papua bakal menerjunkan 7.000 personel untuk pengamanan pilkada Papua. Selain itu, tujuh kompi Brimob mengamankan pilkada Papua.

2 November 2017 | 15.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Irjen Pol Boy Rafli Amar melakukan salam komando dengan Irjen Pol Paulus Waterpauw usai pelantikan di Mabes Polri, Jakarta, 28 April 2017. Irjen Pol Boy Rafli Amar dilantik menjadi Kapolda Papua menggantikan Irjen Pol Paulus Waterpauw yang dilantik sebagai Wakabaintelkam Polri. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pemilihan kepala daerah atau pilkada Papua, kepolisian akan bersiaga untuk menjaga keamanan daerah itu. Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan kepolisian akan menerjunkan sekitar 7.000 personel untuk mengamankan pilkada.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadi hampir 2/3 kekuatan kami itu dipakai untuk tuntutan pengamanan," ucap Boy di Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Kamis, 2 November 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pilkada serentak 2018 akan dilakukan di 171 daerah di Indonesia. Sebanyak 171 daerah tersebut terdiri atas 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten yang akan menggelar pilkada. Beberapa daerah di Indonesia memiliki indeks keamanan pemilu yang cukup tinggi, salah satunya Papua.

Selain itu, ujar Boy Rafli, ada tambahan tujuh kompi Brimob untuk mengamankan aktivitas pilkada di Papua nanti. "Kompi Brimob itu yang kami minta nanti ke Mabes Polri," tuturnya.

Baca juga: Staf Khusus Presiden Temui Wiranto Bahas Keamanan Papua 

Menurut Boy, ada obyek-obyek vital yang nantinya akan menjadi perhatian khusus dalam pengamanan pilkada, seperti kantor Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu. "Untuk Obyek-obyek vital sudah ada sistem pengamanan sendiri," ucapnya.

Boy mengatakan beberapa satuan khusus juga dibentuk untuk mengamankan obyek-obyek vital dalam pilkada Papua. Obyek-obyek vital, ujar dia, berpotensi menjadi sasaran amuk saat terjadi chaos. "Obyek vital berpotensi menjadi sasaran amuk massa pendukung," ujarnya.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus