Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Positif Covid-19 Indonesia Lampaui Cina, Ini Kata Dokter Paru

Dokter Spesialis Paru RS Persahabatan, Erlina Burhan menyinggung jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia salip China.

22 Juli 2020 | 03.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Persahabatan, Erlina Burhan menyinggung jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia yang sudah melampaui Cina.

Padahal, kata Erlina, Cina adalah negara berpenduduk lebih dari 1 miliar, sedangkan jumlah penduduk Indonesia 270 juta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kita sudah menyalip Cina, itu luar biasa. Cina itu penduduknya 1,6 miliar, kita penduduknya 270 juta tetapi jumlah kasus yang terkonfirmasi lebih banyak," kata Erlina dalam acara rilis survei Indikator Politik Indonesia, Selasa, 21 Juli 2020.

Merujuk situs worldometers.info, jumlah penduduk Cina pada pertengahan 2020 diperkirakan sebanyak 1,4 miliar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Per hari ini, total kasus positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 89.869 dengan kematian sebanyak 4.320 orang. Adapun di Cina yang merupakan episentrum pertama penyebaran virus, jumlah kasusnya sebanyak 83.693.

"Ini apa artinya, artinya bahwa kita barangkali belum bisa mengendalikan penyebaran ini," kata Erlina.

Hal ini disampaikan Erlina menanggapi hasil sigi Indikator yang mencatat terjadi pergeseran opini publik terkait Covid-19 dari dimensi kesehatan ke dimensi ekonomi. Meski berselisih sedikit, yakni 47,9 persen berbanding 45 persen, Erlina mengingatkan bahwa jumlah kasus Covid-19 di Indonesia meningkat seusai pelonggaran pembatasan sosial alias PSBB.

"Okelah kalau ini memang permintaan masyarakat yang diwakili oleh responden tapi kita lihat kenyataannya sekarang begitu dilakukan transisi atau adaptasi peradaban baru ini rata-rata kenaikan kasus terus terus naik ini," ujar anggota Perhimpunan Dokter Paru Indonesia ini.

Erlina mengatakan penyebaran Covid-19 berisiko terjadi di tempat-tempat kerumunan. kata dia, tempat dengan tingkat penyebaran terbanyak dan berisiko tinggi ialah sarana transportasi, pariwisata, tempat hiburan, tempat nongkrong, hingga perkantoran.

Maka dari itu, Erlina mewanti-wanti protokol kesehatan menjadi syarat mutlak jika ingin menyeimbangkan aspek kesehatan dan ekonomi. Selain itu, ia mengatakan pelaksanaannya pun harus ketat.

"Jangan dibiarkan, diserahkan kepada masyarakat, tapi ada pemantauannya. Jadi artinya ada orang yang mengawasi," ujar Erlina.

Ia sekaligus menujukan pernyataannya ini kepada undangan lain yang hadir dalam acara rilis survei tersebut, yakni Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia, Ketua Kadin Rosan P. Roeslani, dan politikus Demokrat Hinca Pandjaitan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus