Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meresemikan flyover Djuanda di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Presiden Jokowi menyebut bahwa pembangunan flyover tersebut diharapkan dapat membuat aktivitas dan mobilitas masyarakat semakin lancar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sehingga biaya logistik menjadi semakin murah dan efisien,” kata Jokowi dalam sambutannya, Jumat, 6 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Flyover Juanda merupakan proyek dari mantan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali. Gus Muhdlor, panggilan Ahmad Muhdlor Ali, menjadi tersangka kasus korupsi di lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah yang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Mei lalu, KPK menahan Gus Muhdlor.
Flyover Djuanda ini memiliki panjang jembatan 858 meter, lebar jembatan 9 meter, dan lebar jalan 8 meter.
Pembangunan flyover ini dimulai pada 2022 saat pemerintahan Gus Muhdlor di Sidoarjo. Butuh biaya Rp 363 miliar untuk menyelesaikan jalan layang yang sebelumnya dikenal dengan nama Flyover Aloha itu. Sebelum pembangunan berlangsung, kawasan ini terkenal dengan kepadatan dan kemacetannya.
Di samping meresmikan flyover Juanda, Presiden Jokowi juga meresmikan sembilan Jembatan Callender-Hamilton yang tersebar di delapan kabupaten-kota di Jawa Timur. Yaitu, terdiri atas Kota Kediri, Kota Blitar, Tulungagung, Pacitan, Trenggalek, Bojonegoro, Jember, dan Banyuwangi.
“Kita juga meresmikan 11 ruas jalan sepanjang 66 kilometer dengan anggaran biaya Rp379 miliar yang ditangani dengan Inpres Jalan Daerah,” kata Jokowi. Sebelas jembatan tersebut tersebar di delapan kabupaten-kota di Jawa Timur seperti Kabupaten Pamekasan, Sampang, Sumenep, Pasuruan, Jombang, Gresik, Lamongan, dan Sidoarjo.
Pilihan Editor: Terjebak Pembangunan Infrastruktur Jokowi