Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Presiden Prabowo Bilang Merasa Pulang Kampung Setiap ke Malaysia

Prabowo bercerita, ia pernah bersekolah di Malaysia dan memiliki hubungan yang cukup lama dengan Raja Malaysia Sultan Ibrahim.

27 Januari 2025 | 17.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden RI Prabowo Subianto menyalami sejumlah masyarakat asal Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin 27 Januari 2025. ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengaku merasa pulang kampung setiap berkunjung ke Malaysia. Hal ini disampaikan Prabowo ketika menyampaikan pernyataan bersama Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Menara KLCC Petronas, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, 27 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prabowo bercerita, ia pernah bersekolah di Malaysia dan memiliki hubungan yang cukup lama dengan Raja Malaysia Sultan Ibrahim. Ia mengatakan telah mengenal Sultan Ibrahim selama 45 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya juga merasa ke Malaysia, saya ini pulang kampung karena saya dulu besar di Malaysia, saya sekolah di Malaysia, keluarga saya di Malaysia,” kata Prabowo dalam pernyataan bersama yang ditayangkan akun Facebook Anwar Ibrahim. 

Menurut Prabowo, kedekatan ini menjadi lambang hubungan erat dirinya dengan Malaysia. Apalagi, kata Prabowo, orang tuanya sangat dekat dengan tokoh pendiri Malaysia, seperti Tunku Abdul Rahman dan Abdul Razak bin Hussein. Ayah Prabowo, Soemitro Djojohadikoesoemo, pernah diasingkan ke Malaysia karena ketegangan politik dengan Soekarno pada 1960-an. Sehingga Prabowo sempat mengenyam pendidikan di Malaysia. 

“Jadi kami banyak hubungan, hubungan emosional dengan Malaysia. Jadi saya sering ke Malaysia. Tapi setelah jadi presiden tidak gampang seperti dulu. Sekarang protokolnya banyak. Jadi saya minta maaf kalau bikin susah para petugas,” ujar Prabowo disambut tawa hadirin. 

Dalam lawatan ini, Prabowo juga dianugerahi tanda kehormatan Darjah Kerabat Johor oleh Sultan Johor Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim di Istana Negara Malaysia. Penghargaan ini menjadikan Prabowo sebagai Presiden RI kedua yang menerima penghargaan ini setelah Soeharto. 

Penghargaan Darjah Kerabat Johor dibuat pada 31 Juli 1886. Penghargaan ini merupakan salah satu tanda kehormatan tertinggi Kerajaan Johor. Dengan seruan, “Muafakat Itu Berkat” (Concord is a Blessing), penghargaan ini diberikan kepada raja-raja Melayu, kerabat dekat kerajaan, serta pemimpin negara asing yang berjasa dalam memperkuat hubungan bilateral.

Tanda jasa ini dilengkapi dengan kalung emas yang bertuliskan nama Sultan Abu Bakar dalam aksara Jawi, melambangkan kejayaan dan persatuan. Tidak hanya itu, bintang besar berdesain sembilan sudut menggambarkan nilai-nilai kepemimpinan dan kebersamaan yang dijunjung tinggi oleh Kerajaan Johor.

Penghargaan ini merupakan salah satu penghormatan tertinggi yang diberikan oleh Kesultanan Johor kepada pemimpin negara.

Eka Yudha Saputra

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus