Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presidium Penyelamat Organisasi telah menggelar rangkaian Pra Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya, Jawa Timur. Mereka telah mengusulkan waktu dan tempat pelaksanaan MLB NU.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Selambat-lambatnya bulan Syawal 1446 H (April 2025),” kata Koordinator Presidium MLB NU, Abdussalam Shohib, dalam keterangan resminya pada Sabtu, 21 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Abdussalam menuturkan terdapat lima daerah yang diusulkan menjadi tempat penyelenggaraan MLB NU. Antara lain, Surabaya, Bangkalan, Jombang, Semarang, Cirebon, dan Yogyakarta.
“Khusus Cirebon dan Semarang, ada pesantren yang menyatakan siap ditempati dan berkenan menyediakan akomodasi dan konsumsi secara sukarela,” ucap Gus Salam -sapaan Abdussalam.
Selain itu, Forum Pra MLB akan mensosialisasikan hasil-hasil Pra MLB kepada pengurus wilayah atau cabang (PWNU/PCNU) se-Indonesia dan pengurus cabang internasional (PCI NU). Kemudian, mereka juga akan meyakinkan kepada pengurus-pengurus untuk mengusulkan dan mendesak penyelenggaraan MLB NU.
Sebagai informasi, agenda Pra MLB NU berlangsung sejak Selasa, 17 Desember 2024 di Surabaya. Agenda itu diawali dengan focus group discussion secara hybrid dengan 40 pengurus dan eks pengurus PWNU se-Indonesia.
Selanjutnya, mereka mengagendakan silaturrahmi ke para kyai dan ulama NU di beberapa kota di Jatim pada 20-21 Desember 2024. Seperti Surabaya hingga Jombang.
Gus Yahya meragukan kelompok yang mau menggelar MLB Nu tersebut. "Sampai sekarang kami masih belum yakin, ini beneran atau cuma iseng. Karena enggak ada hujan, enggak ada angin kok tiba-tiba MLB," kata Gus Yahya kepada awak media di Surabaya, Sabtu, 30 November 2024.
Dia menyatakan bahwa MLB NU bukan aspirasi Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang NU se-Indonesia. Karenanya, MLB NU dinilai hanya mengganggu integritas PBNU. "MLB itu yang melaksanakan siapa? aspirasinya siapa? Pengurus Wilayah seluruh Indonesia jelas tidak mau karena tidak ingin diganggu,” kata Gus Yahya.
Pilihan editor: Ketum Hanura Oesman Sapta Minta Partai Kecil Tak Diremehkan