Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nama Nani Wartanobe tidak bisa dilepaskan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Nani Wartanobe merupakan pahlawan asal Gorontalo yang dikenal sebagai Proklamator Kemerdekaan Indonesia di Gorontalo pada 23 Januari 1942 atau tiga tahun sebelum Soekarno - Hatta ucapkan proklamasi kemerdekaan di Jakarta.
Menghargai dedikasi dan perjuangannya, Nani Wartanobe diaugerahi gelar Pahlawan Nasional Indoneaia berdasarkan Keputusan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarno Putri, Nomor 085/TK/Tahun 2003 tertanggal 6 November 2003.
Dilansir p2k.stekom.ac.id, Nani Wartabone lahir dan besar dari kelurga yang cukup terpandang, dengan ayahnya bekerja sebaagi aparat Pemerintah Hindia Belanda dan ibunya adalah keturunan ningrat dari salah satu Kerajaan di Gorontalo. Walaupun ayahnya bekerja untuk Pemerintah Hindia Belanda, tidak menyurutkan semangat Nani Wartabone untuk membela kemerdekaan Indonesia. Bahkan, Nani Wartabone merupakan pahlawan revolusioner yang memerjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Keaktifannya dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia berawal sejak Nani Wartabone bersekolah di Surabaya. Kemudian, Nani Wartabone mendirikan sebuah organisasi bernama Jong Gorontalo pada 1923. Lima tahin setelahnya, Nani Wartabione menjadi ketua PNI Cabang Gorontalo.Pada tahun yang sama, Nani Wartabone turut mendirikan organisasi Partindo. Namun, kedua organisasi tersebut dibubarkan.
Nani Wartabone kemudian melanjutkan semangat pergerakannya melalui Persyarikatan Muhammadiyah Gorontalo, Sulawesi. Dalam organisasi ini, Nani Wartabone terbilang aktif memberrkan dakwah ajaran Islam melalui kegiatan tabligh muhammadiyah di kampung-kampung. Selain itu, Nani Wartabone juga berusaha menanamkan kesadaran berpolitik rakyat untuk bersatu menggapai Indonesia merdeka.
Pada 22 Januari 1942, Belanda membakar kapal motor Kalio dan gudang kopra di pelabuhan. Nani kemudian menyiapkan senjata dan para pemuda. Pada 23 Januari 1942, pasukan yang dipimpin langsung oleh Nani Wartabone berangkat dari Suwawa menuju Kota Gorontalo. Pukul 09.00, semua pejabat Belanda di Gorontalo berhasil ditangkap.
Puncaknya, pada 23 Januari 1942, Nani Wartabone memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia di Gorontalo atau dikenal sebagai Hari Proklamasi Gorontalo. Nani Wartabone memimpin rakyat utuk menurunkan bendera Belanda dan mengibarkan bendera Merah Putih yang diiringi lagu Indonesia Raya. Momen ini mengantarkan Nani Wartabone mendapat julukan "Sang Proklamator dari Timur".
"Pada hari ini tanggal 23 Januari 1942 kita bangsa Indonesia yang berada di sini sudah merdeka bebas lepas dari penjajahan bangsa manapun juga. Bendera kita yaitu Merah-Putih, lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya. Pemerintahan Belanda sudah diambil alih oleh Pemerintah Nasional. Mari kita menjaga keamanan dan ketertiban,” katanya, dalam pidato yang menggelora saat itu.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca juga: Nani Wartabone Proklamator dari Gorontalo, 3 Tahun Sebelum 17 Agustus 1945
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini