Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

PSI Didesak Minta Maaf karena Tuding Prabowo Penyebab Kerusuhan

BPN memberi peringatan kepada PSI agar meminta maaf terkait tudingan yang menyebut Prabowo menjadi penyebab kerusuhan yang melibatkan anak.

28 Mei 2019 | 20.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas kepolisian bertahan saat digempur lemparan batu dan petasan dari peserta Aksi 22 Mei di depan gedung Bawaslu, Jakarta, 22 Mei 2019. Bentrokan pecah di depan Kantor Bawaslu sekitar pukul 20.15. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Hukum dan Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan pernyataan kader Partai Solidaritas Indonesia yang menyebut Prabowo - Sandi menyebabkan kerusuhan dengan melibatkan anak-anak sebagai tudingan yang tendensius.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dasco pun menyebut PSI adalah partai yang kontraproduktif. “Bahwa apa yang disampaikan oleh PSI itu sangat tendensius,” ujar Dasco saat dihubungi, Selasa 28 Mei 2019.

Dasco pun mengatakan akan memberikan waktu 3x24 jam kepada PSI untuk meminta maaf. Ia mengancam akan mengambil langkah hukum jika permintaan itu tak digubris PSI.

Sebelumnya, Juru bicara PSI, Dara Adinda Nasution, meminta pasangan calon presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno ikut bertanggungjawab karena anak-anak ikut terlibat dalam kerusuhan 22 Mei. "Jadi provokasi-provokasi yang dilakukan oleh Pak Prabowo dan Pak Sandi di dalam upaya menggerakkan massa, (telah) mengambil korban anak-anak juga," ujar Dara di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 28 Mei 2019.

Dara menyebutkan berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebanyak 52 anak kini terancam menjadi tersangka karena terseret dalam kerusuhan 22 Mei. Dia mengaitkan hal ini dengan harapan besar bagi kemajuan bangsa karena adanya bonus demografi yang dimiliki oleh Indonesia. “Tapi arah bangsa Indonesia kini tidak menentu akibat pelibatan anak-anak dalam kerusuhan 22 Mei,” kata dia.

Dasco melanjutkan, karena tindakan PSI ini, ia memberi saran kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar tidak melibatkan partai berlogo bunga mawar dalam kepalan tangan ini. Karena menurutnya PSI merupakan partai yang kontraproduktif.

“Menurut kami (PSI) kurang bisa membuat Pak Jokowi atau suasana menjadi kondusif,” tuturnya.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus