Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan mengungkapkan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat bila ingin mengikuti cek kesehatan gratis. Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Aji Muhawarman, masyarakat nantinya akan diminta untuk mengunduh aplikasi SatuSehat pada gawai masing-masing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kalau syarat hampir gak ada syarat. Cuma yang penting masyarakat download dulu SatuSehat mobile, aplikasinya,” kata Aji kepada Tempo pada Ahad, 26 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aji menjelaskan, masyarakat akan diminta untuk mengisi biodata diri untuk membuat akun, seperti memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) serta nomor handphone. Setelah akun terverifikasi, masyarakat kemudian dapat mendaftar dan memilih tanggal serta lokasi fasilitas kesehatan yang diinginkan. Setelah itu, barulah masyarakat diberikan tiket pemeriksaan dan dapat langsung menuju lokasi pemeriksaan sesuai jadwal yang tertera.
“Nanti daftar di situ. Nanti dia bisa milih tanggal, milih tempat gitu. Kalau memang (tanggal) sesuai ulang tahun silahkan, tapi kalau emang nggak bisa nanti kan ada dikasih waktu sampai dengan 30 hari setelah (hari ulang tahun),” terang Aji kembali.
Untuk tanggal dan tempat pemeriksaan, kata Aji, masyarakat sebetulnya dapat memilih sendiri sesuai keinginan. Namun, bilamana terjadi penumpukan dan kehabisan kuota pemeriksaan, masyarakat akan otomatis diberikan jadwal dan lokasi pengganti.
Meskipun begitu, Aji menyebut bahwa untuk saat ini masyarakat belum dapat melakukan pendaftaran karena fitur yang dimaksud masih belum tersedia. Namun, ia tetap mengimbau untuk masyarakat segera mengunduh aplikasi SatuSehat. Sehingga ketika fitur sudah tersedia, masyarakat bisa segera mendaftar.
“Fiturnya masih dimatangkan lagi, yang penting download dulu aja sekarang,” jelas Aji.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, program cek kesehatan gratis tak hanya berlaku pada saat hari ulang tahun, melainkan dapat juga dilakukan hingga satu bulan setelahnya.
“Karena ternyata masalah di skrining ini adalah tempat dan tenaga yang terbatas. Bayangin 280 juta (orang), saya ngalamin waktu vaksin. Jadi makanya harus diatur per bulan,” kata Budi di Jakarta pada Kamis, 16 Januari 2025.
Budi berujar, bagi masyarakat yang lahir pada Januari hingga Maret bisa melakukan pemeriksaan hingga April 2025. Hal ini bertujuan menghindari penumpukan di puskesmas karena cek kesehatan gratis ini ditujukan untuk seluruh masyarakat Indonesia.