Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

PTIK Akan Dihapus

PTIK tidak diperlukan lagi. Pendidikan ilmu kepolisian akan disalurkan melalui AKABRI, sekolah staf komando dan sekolah staf komando gabungan.

9 Desember 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PERTENGAHAN Desember pekan depan, sejumlah tamatan AKABRI Kepolisian Sukabumi mengikuti tes psikologi PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian), Jakarta. Meskipun setiap tahun Sukabumi Bisa meluluskan sekitar 1.000 perwira, namun menurut Mayor Pol Bombong BcHk, Kepala Dinas Penerangan PTIK, lembaga pendidikan ilmu kepolisian itu hanya mampu menampung sekitar 150 calon. Yang akan diterima sekarang pun sebanyak 158 calon. Hal ini terutama, menurut Letkol Pol drs IMP Suparta, Kepala Departemen Pembinaan Mahasiswa PTIK, untuk memenuhi ketentuan Asisten Personil Mabak yang membutuhkan tenaga 290 orang. Tahun ini, PTIK meluluskan 132 perwira Polri. Sementara itu AKABRI juga membuka pendaftaran baru, 15 Nopember 1978-28 Januari 1979, meliputi 4 angkatan umum dan darat di Magelang, udara di Yogya, laut di Surabaya dan kepolisian di Sukabumi. Tapi baik para taruna AKABRI maupun PTIK, untuk tahun akademi 1979 ini tampaknya bakal mengalami perubahan. Seperti dikatakan Wapangab Laksamana Sudomo kepada TEMPO bulan lalu, pendidikan di lingkungan Hankam akan mengalami penyesuaial. lni sejalan dengan rencana reorganisasillankam secara menyeluruh yang akan dilaksanakan tahun depan. Khusus mengenai rcorganisasi Polri, katanya, bahkan menyangkut pula soal doktrin. Karena doktrin 'dicetak' dari proses pendidikan, sementara di kalangan Polri sekarang "antara organisasi dan pendidikan belum cocok," pendidikan kepolisian pun akan dirombak, disesuaikan. Kata Sudomo, "agar Polri sama dengan angkatan lain. Mereka kan sama-sama ABRI," katanya. "Ini ada kaitannya dengan manunggalnya ABRI, termasuk Polri, dengan rakyat." Doktorandus Lebih jauh, PTIK akan dihapus, "karena tidak kita perlukan lagi." Selama ini, untuk mencetak perwira sebagai jenjang pertama, ada AKABRI. Lulus dari AKABRI 4 tahun, rencananya, para tamatan bisa mengikuti pendidikan lanjutan sebagai jenjang kedua. Sementara untuk ketiga angkatan masih dalam perencanaan, untuk Polri jenjang kedua itu PTIK. Setelah itu adalah jenjang ketiga yan disebut Sesko atau Sekolah Staf dan Komando. Lalu bagaimana dengan mata kuliah yang selama ini diajarkan di PTIK Menurut Sudomo, ilmu kepolisian itu akan disalurkan di ketiga jenjang tersebut. Selain Sesko, juga ada Seskogab (Sekolah Staf dan Komando Gabungan) untuk para perwira menengah. Akhir Nopember lalu ada 40 pamen dari ke 4 angkatan yang mengikuti Seskogab di Bandung. Seskogab yang diharapkan menelurkan calon pimpinan ABRI di masa datang ini juga untuk mengisi jabatan-jabatan ABRI "yang mensyaratkan kemampuan staf umum dan komando tingkat gabungan." Karena pendidikan dianggap sudah tercakup dalam ketiga jenjang tersebut, PTIK akan dihapus. "Yang penting kan bukan doktorandusnya, tapi perwiranya, sebagai pemimpin," ujar Sudomo lagi. Tamatan PTIK selama ini memang mendapat titel drs ilmu kepolisian - satu hal yang pernah dibisik-bisikkan orang universitas, karena "drs" artinya kurang lebih calon Doktor. Gubernur PTIK, Mayjen Pol drs. Tjoek Soejono Soemodiredjo MPA, enggan menberi komentar. Menurut Mayor Pol Bombong, sejak 1972 eksistensi PTIK memang sudah dibicarakan Mabak dan Hankam. Belakangan, katanya, Menhankam Jenderal Jusuf sendiri menaruh perhatian pada pendidikan kedinasan seperti PTIK dan PTIIM (Pendidikan Tinggi Hukum Militer). Bombong sendiri bukan alumni PTIK tapi sarjana muda PTHM. Kalangan Polri kaget jua mendengar rencana Sudomo. "Prinsipnya saya setuju PTIK diintegrasikan. Bisa saja misalnya PTIK disempurnakan, disesuaikan dengan perkembangan," kata Mayjen Pol drs Utarjo Surjawinata, 50 tahun, Dan Jen Kobangdiklat (Komando Pengembangan, Pendidikan dan Latihan) Polri yang membawahi PTIK. Karena merupakan kebijaksanaan Hankam, bagi Utarjo "terserah saja, sebab kan tidak berarti ilmu kepolisian yang dihapuskan." Menurutnya, ilmu kepolisian perlu dikembangkan, lewat lembaga pendidikan yang apa pun namanya. Ia menambah, kini sudah ada Tim Peneliti yang menilai perkembang an PTIK, "menuju ke arah kesempurnaan. "

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus