Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, tak menjawab secara gamblang apakah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, masih merupakan kader partai banteng moncong putih. Ketika ditanya oleh wartawan, Puan justru menjawab dengan kalimat tanya, sembari melempar senyum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Apa ya?" kata Puan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 3 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Status Jokowi di PDI Perjuangan ini kembali mencuat usai partai memecat kadernya Effendi Simbolon. Juru Bicara PDIP, Aryo Seno Bagaskoro, mengatakan Effendi dipecat bukan hanya karena mendukung Ridwan Kamil-Suswono di pilkada Jakarta, namun juga karena bertemu dan berkongkalikong dengan Jokowi.
Dia mengatakan, pertemuan itu menjadi salah satu penyebab Efendi melakukan manuver politik dengan mendukung Ridwan Kamil-Suswono yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM Plus) di Pilkada Jakarta. "(Effendi) Bertemu dengan Pak Jokowi sebelum mengambil langkah politik yang berbeda dengan rekomendasi partai," kata Seno di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, pada Ahad, 1 Desember 2024.
Di Pilkada Jakarta, PDI Perjuangan mengusung Pramono Anung dan Rano Karno. Seno mengatakkan, PDI Perjuangan selalu bersikap tegas terhadap kadernya yang membelot dari prinsip dan nilai partai.
Sebelumnya, Effendi Simbolon terlihat hadir dan mengikuti pertemuan Jokowi dengan Ridwan Kamil pada Senin malam, 18 November 2024. Pertemuan tersebut berlangsung di Kaizen Heritage, Jakarta Pusat.
Saat pertemuan itu, Effendi Simbolon masih berstatus sebagai kader PDIP. Menurut Seno, tindakan Effendi yang berkomunikasi dengan Jokowi itu tak sesuai dengan nilai-nilai partai.
"Jadi kalau bicara tentang Pak Jokowi, maka (berbicara) berbagai persoalan dan dosa-dosa politik yang terjadi selama beberapa waktu terakhir," ujar Seno.
Dia menilai, Jokowi telah mengganggu sendi-sendi peradaban politik Indonesia. Hal itu, kata dia, terbukti dengan adanya sejumlah kritik publik terhadap Presiden ke-7 RI tersebut.
Oleh karena itu, PDI Perjuangan memutuskan untuk memecat Effendi Simbolon. "Kalau (bertemu) dengan yang lain, tentu partai masih akan melakukan proses mediasi. Tapi kalau bicaranya hari ini dengan Pak Jokowi maka prinsip tegas yang diambil oleh partai," tutur Seno.
Sanksi pemecatan Effendi Simbolon sebagai kader PDI Perjuangam termaktub dalam warkat tertanggal 28 November 2024. Dokumen itu ditandatangani oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri dan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Novali Panji berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Sebab Budiman Sudjatmiko, Effendi Simbolon, Maruarar Sirait Tak Lagi di PDIP