Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Ridwan Kamil Berlabuh di Golkar, Begini Kata Pengamat

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Kang Emil telah resmi menjadi anggota Partai Golkar.

20 Januari 2023 | 06.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (ketiga kiri) memberikan kartu tanda anggota kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (tengah) di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu, 18 Januari 2023. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengumumkan bergabungnya Ridwan Kamil menjadi kader Partai Golkar. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Kang Emil telah resmi menjadi anggota Partai Golkar. Kedatangannya kang Emil di Partai Beringin itu disambut tangan terbuka oleh kader Golkar, diyakini dapat mendongkrak elektabilitas partai di pemilu 2024 mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengamat Politik sekaligus Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menjelaskan sejumlah partai merasa kecewa dengan oportunisme Ridwan Kamil, lantaran yang bersangkutan begitu mudah meninggalkan partai yang berjuang untuk dirinya saat Pilkada lima tahun silam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Setidaknya, Gerindra, PKS dan Nasdem adalah tiga partai besar yang pernah merasa "tertipu" oleh manuver RK, khususnya terkait Pilkada Bandung dan Jawa Barat," ungkapnya saat dihubungi Tempo, Kamis, 19 Januari 2023. 

Lanjut Khoirul, ada pidato Ketua Umum Nasdem Surya Paloh yang menyebutkan ada pemimpin daerah yang mudah melupakan dan meninggalnya usai didukung penuh partainya. 

"Dan statemen itu besar kemungkinan diarahkan salah satunya kepada Ridwan Kamil," ujarnya. 

Sebuah catatan diselipkan Khoirul menandai sepak terjang Ridwan Kamil di kancah politik, jika catatan politik tiga partai yang sempat mendukungnya di Pilkada 2018 lalu itu bakal menjadi ganjalan.

"Catatan politik ketiga partai itu kemungkinan akan menjadi ganjalan serius bagi manuver RK ke depan," tukasnya.

Bentuk kegagalan kaderisasi 

Pengamat politik dari LIPI Aisyah Putri Budiarti menanggapi manuver Ridwan Kamil ke Golkar suatu hal cerdas dan cermat. Menyoal perasaan parpol pendukung Ridwan di Pilkada 2018 dinilai Aisyah suatu kegagalan partai bersangkutan dalam melakukan rekrutmen dan kaderisasi. 

"Partai cenderung merekrut individu calon untuk pemilu dan pilkada dalam konteks memenangkan kontestasi politik saja," terangnya 

Ketidakseriusan dalam kaderisasi menurut Aisyah juga menjadi alasan akhirnya banyak kandidat kader menjadi berpindah haluan ke partai lain laiknya yang dilakukan Ridwan Kamil. 

"Hal yang wajar bagi Ridwan Kamil membuka peluang politik untuk memilih partai terbaik untuk masa depan karir politiknya," tukas Aisya

Aisyah pun tak menampik bila ada kemungkinan timbul rasa kecewa oleh partai pengusung pilkada terdahulu.

"Saya rasa bisa jadi mungkin mengecewakan partai-partai koalisi pendukungnya tetapi tidak ada juga keharusan bagi RK untuk masuk ke dalam partai tersebut

 

Tanggapan Nasdem 

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Nasdem Hermawi Taslim mengaku memang benar Nasdem dahulu salah satu partai pengusung Ridwan Kamil maju Pilkada. "Dan RK pernah membuat statment kalau Nasdem mendukung full tanpa mahar," ungkapnya. 

Dan menyoal kabar putar haluan Ridwan Kamil, disebut Hermawi Nasdem tidak masalah. 

"Karena kami memberi usungan kan bukan hanya tanpa mahar tapi juga tanpa syarat, biarlah rakyat yang memberi catatan dan bairlah sejarah yang menilai keputusan itu," terangnya. 

Menguntungkan Golkar

Simbiosis Mutualisme Golkar dan Ridwan Kamil kata Aisyah merupakan gerak strategis dan cerdas menjelang pemilu 2024. 

Menurut Aisya Ridwan Kamil merupakan politisi populer dan berpengaruh secara peta politik nasional, apalagi di Jawa Barat yang notabenenya jadi dapil terbesar di Indonesia. 

"Menguntungkan bagi Golkar jelang pemilu 2024, RK aktor kunci dorong pemenangan Golkar dalam pileg dan pilpres," ungkap Aisya, apalagi dengan jabatan prestisius Bappilu yang diemban Ridwan Kamil. 

Kemudian kenapa Golkar menjadi strategis bagi Ridwan Kamil, menurut Aisya Golkar merupakan partai terbesar di Indonesia dengan kekuatan politik stabil. Sudah menjadi modal kuat bagi Ridwan Kamil melenggang dan berkiprah di kancah politik Indonesia.

"Golkar merupakan partai dengan regenerasi kepemimpinan yang berjalan dan tidak terjebak pada politik dinasti," ujarnya.

Baca: Golkar Beri Lampu Hijau Ridwan Kamil Kembali Maju Pilgub Jawa Barat

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus