Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Sebelum Puasa Ramadan, Ganjar Pranowo Nyadran

Ganjar Pranowo membawa keluarganya nyadran atau berziarah ke makam leluhur di makam Kyai Hisyam A Karim di Purbalingga.

16 Mei 2018 | 13.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Tengah yakni Ganjar Pranowo-Taj Yasin mengikuti acara Debat Terbuka Pigub Jawa Tengah putaran ke-2 di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (3/5). TEMPO/Ahmad Rafiq

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membawa keluarganya nyadran atau berziarah ke makam leluhur di makam Kyai Hisyam A Karim di Purbalingga. Kyai tersebut adalah kakek istrinya, Siti Atikoh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini tradisi yang dilakukan jelang Ramadan, berkunjung ke makam bersama keluarga. Sekaligus menyambung silaturahim bersama saudara saya saat keliling-keliling. Di sini juga mengingatkan kita bahwa semua akan mati," ujar Ganjar, di Semarang Rabu 16 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ganjar mengaku saat dirinya bersilaturahim bersama warga di sekutar eks karisidenan Banyumas dan mengaku menantu dari Kyai Hasyim, masyarakat langsung antusias. Kyai kharismatik tersebut merupakan pengasuh Pondok Pesantren Sukawarah Roudlotus Sholikhin Kalijaran di Karanganyar Purbalingga.

"Dengan (antusiasme masyarakat) menggambarkan begitu kharismatik Kyai Hayim ini. Bahkan pada zaman dulu dengan keterbatasannya, Mbah Hayim naik haji sebanyak 7 kali. Bisa dibayangkan zaman dulu sekali bisa ke Mekah 7 kali," ujarnya.

Saat melaksanakan ibadah suci ke Mekah, Ganjar turut bertutur soal kakek istrinya itu. Di Arab Saudi, bahkan Ganjar sempat mengaku sebagai bagian dari Kyai Hasyim, dan masyarakat di Arab ternyata mengenal kyai tersebut.

Dalam ziarah, Ganjar Pranowo juga berharap kondisi pondok yang dikunjunginya akan kembali menemukan masa kejayaan. Pasalnya, pondok pesantren tersebut terkenal sukses menjalin hubungan baik dengan semua kalangan, termasuk pemerintahan.

"Banyak santri yang dulu belajar di sini. Dan mereka diajarkan berbagai hal. Kedepan harapan saya dengan kesederhanaan pondok ini, bisa mendidik kembali para santri, dan mengajadi banyak hal, seperti deradikalisme yang sekarang sedang marak," ucap Politikus PDI Perjuangan itu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus