Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Subuh Akbar, FUI Ajak Pencoblos Iuran Rp 10 ribu untuk Awasi TPS

FUI mengajak umat islam salat subuh berjamaah di hari pencoblosan. Salat subuh akbar ini direncanakan memiliki panitia sekaligus penanggung jawab.

31 Maret 2019 | 17.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Muhammad Al Khaththath saat keluar dari Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, 12 Juli 2017. Polda hari ini mengabulkan permohonan penangguhan penahanan terhadap Al Khaththath. Tempo/Egi Adyatama

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththath mengajak umat islam yang salat subuh berjamaah di hari pencoblosan, 17 April mengumpulkan uang untuk konsumsi panitia sekaligus penanggung jawab di tingkat tempat pemungutan suara (TPS). Tiap orang diminta menyumbang Rp 10 ribu di hari pencoblosan pada 17 April 2019, pada saat Subuh Akbar itu.

Diperkirakan, uang yang akan terkumpul sekitar Rp 30 juta di tiap TPS. "Tidak perlu bohir, tak perlu saweran, tak perlu serangan fajar,” kata Al Khaththath, saat ditemui di Aksi 313, yang digelar di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, Jakarta Pusat, Ahad, 31 Maret 2019.

Baca: Lima Sumpah Aksi 313, Mulai dari Subuh Akbar ...

FUI mengajak umat islam salat subuh berjamaah di hari pencoblosan nanti. Salat subuh akbar ini direncanakan memiliki panitia sekaligus penanggung jawab di tingkat tempat pemungutan suara (TPS). "Tiap TPS itu satu panitia yang akan mengerahkan umat untuk salat subuh berjamaah." Minimal akan ada 200 orang yang berjamaah pada tiap masjid/musalla berbasis TPS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Panitianya adalah masyarakat sekitar TPS sendiri. Untuk mengumpulkan massa, ia meminta masyarakat menandai tiap orang yang memiliki pilihan calon presiden yang sama. Misalnya, seseorang yang proPrabowo ditandai di TPSnya. “Di daftar DPT kan ada nama-namanya. Dia ditandai lalu dihubungi dan dia akan membentuk panitia."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca: Gerakan Subuh Akbar, Sekjen FUI: Hati-hati ...

Panitia dibentuk per TPS, atau per RT, ia yakin masyarakat akan saling mengenal satu sama lain dan tahu pilihan calon presidennya. Adapun ajakannya selain untuk salat subuh berjamaah adalah untuk mengajak menggunakan hak pilihnya di hari pencoblosan.

Pembentukan tim pengawas melalui gerakan Subuh Akbar ini dibiayai oleh saweran yang terkumpul di tiap TPS sehingga tak perlu caleg yang membuat amplop sampai sebanyak 400 ribu dan tak perlu minta biaya kepada calon presiden. “Kita biayai sendiri karena itu acara kita, dari kita, untuk kita," ujar dia.

Al Khaththath menegaskan hal ini tak hanya bisa dilakukan oleh salah satu pasangan calon saja. Kedua pendukung pasangan calon bisa melakukan hal ini secara bersamaan. "Misal (pendukung) 01 ya cari 01, pendukung 02 ya cari 02.”  Soal salat, tak masalah. Jika pada subuh akbar itu yang dominan 02, tak soal jika pendukung 01 ikut salat. Begitu pun sebaliknya.

 

 

Egi Adyatama

Egi Adyatama

Wartawan Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus