Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Parameter Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru perihal peta elektoral calon gubernur Jakarta 2024 pada Selasa, 29 Oktober 2024. Dalam survei ini, Ridwan Kamil menjadi calon gubernur yang memiliki tingkat elektabilitas tertinggi dibanding dua calon lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling. Setidaknya ada 1.200 penduduk Jakarta berusia minimal 17 tahun menjadi responden dalam survei ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Data seribuan responden diambil melalui metode wawancara tatap muka, dengan menggunakan kuesioner oleh surveyor. Pengambilan data dilakukan pada 21 sampai 25 Oktober 2024. Adapun survei ini memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dengan toleransi kesalahan mencapai 2,8 persen.
Berdasarkan simulasi tertutup, Ridwan Kamil memperoleh elektabilitas sebesar 53,4 persen. Disusul oleh calon gubernur yang diusung PDIP dan Partai Hanura, Pramono Anung sebesar 31,5 persen. Sementara calon gubernur jalur independen, Dharma Pongrekun mendapat elektabilitas sebesar 4,3 persen.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengungkap sejumlah motif warga Jakarta memilih Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta. Dari hasil survei, katanya, mayoritas pemilih memilih Ridwan Kamil karena pengalamannya memimpin Jawa Barat.
"Sebanyak 21,9 persen responden memilih Ridwan Kamil menjadi gubernur Jakarta karena berpengalaman memimpin Jawa Barat," kata Adi dalam rilis survei, Selasa, 29 Oktober 2024.
Ridwan Kamil pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023. Dia juga pernah menjabat menjadi Wali Kota Bandung pada 2013-2018.
Motif lain pemilih memilih Ridwan Kamil karena kinerja dan kepemimpinannya yang disebut baik. Selain itu, ada juga motif perihal program dan visi misi milik RK, dinilai merakyat, populer, cerdas, kreatif dan inovatif, ganteng, hingga dermawan.
Sementara pemilih Pramono Anung paling banyak memiliki motif memilih eks Sekretaris Kabinet itu karena memiliki pengalaman. Sedangkan calon Gubernur Jakarta dari jalur perseorangan, Dharma Pongrekun paling banyak dipilih karena independen.