Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Syarat Tidak Buta Warna di ITB, Peserta Lolos Seleksi Bisa Dibatalkan

Kasus batal diterima terjadi di jalur SNBP atau SNBT yang pendaftarannya dikelola bukan oleh ITB.

3 Juni 2023 | 13.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan Sidang Terbuka Wisuda Pertama ITB Tahun Akademik 2022/2023 untuk Program Doktor, Magister, dan Sarjana di Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Sabtu, 22 Oktober 2022. Foto : ITB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Institut Teknologi Bandung (ITB) mensyaratkan bebas buta warna secara total maupun parsial bagi calon mahasiswa baru di beberapa jurusan yang dimilikinya. Beberapa kali terjadi, peserta yang lolos seleksi dibatalkan karena ternyata tak memenuhi syarat ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Terpaksa kami tolak karena tidak bisa memenuhi persyaratan,” kata Direktur Pendidikan ITB Arief Haryanto saat Sosialisasi Seleksi Mandiri secara daring dan luring terbatas di ITB, Kamis, 1 Juni 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia mencontohkan kejadian tahun lalu di Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB yang mensyaratkan peserta ujian harus bebas buta warna secara parsial atau total. Ada seorang peserta yang lolos seleksi dan dinyatakan telah diterima oleh ITB namun kemudian dibatalkan. “Ternyata dia tidak tahu kalau buta warna,” ujar Arief.

Kondisi matanya yang buta warna parsial baru diketahui setelah diperiksa dokter spesialis mata. Sementara ITB baru mengetahuinya setelah peserta melakukan daftar ulang sambil menyerahkan berkas persyaratan.

"Kejadian seperti itu tidak hanya sekali," katanya sambil menambahkan, “Ini kasus terjadi di SNBP (Seleksi Nasional Berbasis Prestasi) atau SNBT (Berbasis Tes) yang pendaftarannya dikelola bukan oleh ITB tapi oleh kementerian.”

Dari laman resmi Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan yang menggelar Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru di perguruan tinggi negeri, pada ketentuan persyaratan peserta nihil soal buta warna parsial atau total. Pendaftar, menurut Arief, perlu melihat lebih jauh persyaratan buta warna terkait pilihan jurusannya di perguruan tinggi negeri tujuan. “Bukan ITB mau diskriminasi tapi supaya studi mahasiswa tidak terhambat,” ujar dia.

Dia menegaskan, kondisi buta warna tidak berarti akan menggelapkan masa depan. Arief sendiri mengaku buta warna secara parsial tapi dia bisa kuliah di Teknik Mesin hingga menjadi dosen karena jurusan itu tidak mensyaratkan soal buta warna. “Hati-hati memilih program studi yang menginginkan syarat buta warna, pendaftar harus memastikan dulu kondisi matanya,” kata Arief.

Pada pendaftaran lewat jalur SNBP dan SNBT, ITB mensyaratkan tidak boleh buta warna parsial maupun total pada Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), Sekolah Farmasi (SF), Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM), dan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD). Begitu pun pada Seleksi Mandiri. Selain itu ada beberapa fakultas dan program studi lainnya yang menerapkan syarat serupa.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Zacharias Wuragil

Zacharias Wuragil

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus