Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Tak Ada Karangan Bunga dari Jokowi di HUT ke-51 PDIP

Jokowi yang tercatat masih kader PDIP juga di saat yang bersamaan tidak hadir di acara tersebut.

10 Januari 2024 | 13.24 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Karangan Bunga sebagai ucapan Hari Ulang Tahun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP tampak di pinggir jalan Raya Lenteng Agung Raya, depan Gedung Sekolah Partai. Gedung itu menjadi tempat penyelenggaraan HUT ke-31 PDIP, pada Rabu, 10 Januari 2024. Tempo/ Adil Al Hasan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah karangan bunga ucapan Hari Ulang Tahun ke-51 PDIP berjejer di depan Gedung Sekolah Partai di pinggir Jalan Raya Lenteng Agung Raya, Jakarta Selatan, Rabu, 10 Januari 2024. Ada sekitar 34 karangan bunga dengan mayoritas berasal dari kader PDIP, sebagian lain berasal dari ketua umum partai koalisi pengusung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024. Namun, tak ada karangan bunga dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jokowi yang tercatat masih kader PDIP juga di saat yang bersamaan tidak hadir di acara tersebut. Dia sedang melakukan kunjungan kerja ke beberapa negara ASEAN.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekitar pukul 12.30, rangkaian acara HUT PDIP rampung digelar. Acara yang digelar di Sekolah Partai, Lenteng Agung, pada 10 Januari 2024, dipungkasi dengan potong tumpeng. Ada yang beda dari tumpeng dengan nasi kuning pada umumnya, tumpeng di HUT PDIP ini menggunakan nasi putih biasa.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengawali potong nasi berbentuk kerucut itu. Dengan memegang piring putih di tangan kiri, Megawati mengambil kedapan di sekitar tumpeng itu.

Sepiring nasi itu kemudian diserahkan kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang mendampingi di panggung. Setelah itu, Megawati memberikan nasi di bundaran tertutup plastik kepada tamu dan elite partai koalisi yang mendampinginya.

Megawati dalam bagian pidatonya menyinggung soal hukum dan kekuasaan yang berjalan saat ini. Ia mengingatkan tidak ada yang melebihi kedaulatan rakyat. Megawati awalnya mengungkit kemerdekaan Indonesia diperjuangkan dengan susah payah melawan penjajah tiga setengah abad.

“Akar rumput, rakyat memiliki hak yang sama di mata hukum. Sekarang hukum itu dipermainkan, bahwa kekuasaan dapat dijalankan semau maunya, no, no and no,” kata Megawati dengan nada yang tinggi.

ADIL | DANIEL A. FAJRI

Adil Al Hasan

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus